Presiden: Indonesia Harus Menjadi Penggerak Utama Prekonomian Syariah | IVoox Indonesia

April 23, 2025

Presiden: Indonesia Harus Menjadi Penggerak Utama Prekonomian Syariah

Presiden: Indonesia Harus Menjadi Penggerak Utama Prekonomian Syariah
Presiden Joko Widodo saat memimpin Rapat Pleno Komite Nasional Keuangan Syariah bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden Jakarta pada hari Senin (5/1/2018). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres

IVOOX.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar Rapat Pleno Komite Nasional Keuangan Syariah bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden Jakarta pada hari Senin (5/1/2018). Presiden ingin Indonesia menjadi penggerak utama perekonomian Syariah.

Dalam rapat tersebut Presiden Jokowi ingin Indonesia bukan hanya sebagai target pasar dan produk dari negara-negara lainnya dari segi ekonomi syariah.

"Saya ingin menekankan bahwa dalam pengembangan ekonomi syariah, jangan sampai kita hanya menjadi target pasar dan produk industri negara-negara lain hanya sekedar menjadi konsumen," ujar Presiden.

Aset perbankan syariah di Indonesia terus meningkat, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Pada tahun 2017, aset perbankan syariah Indonesia tercatat sebesar Rp435 triliun atau sekitar 5,8 % dari total aset perbankan Indonesia.

Dengan melihat peningkatan tersebut, Presiden Jokowi serius untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia untuk mengembangkan pasar ekonomi syariah.

"Untuk itu kita sangat serius untuk menggarap potensi ini (perbankan syariah),” ujar Presiden Jokowi.

Selain perbankan syariah, ada juga pasar modal syariah dan juga industri keuangan non-bank syariah yang terus mengalami peningkatan.

Presiden Jokowi juga melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk melakukan pengumpulan dana sosial keagamaan.

“Kita juga memiliki potensi yang besar untuk pengumpulan dana sosial keagamaan, seperti dana haji, dana zakat, dana wakaf, serta dana infaq, dan sedekah," ucap Presiden.

Potensi lain yang tidak kalah besar untuk digarap untuk mengembangkan potensi ekonomi syariah di Indonesia adalah busana muslim, makanan halal, farmasi, hingga sektor pariwisata.

Presiden juga menyatakan bahwa potensi dari sektor pariwisata sangat menjanjikan, Indonesia menduduki peringkat keempar dengan jumlah kunjungan tursi terbanyak dari anggota OKI.

“Pengeluaran wisata muslim global 2016 mencapai USD169 miliar atau 11,8 % dari pengeluaran konsumsi wisata global,” ucap Presiden.

Presiden meminta agar nantinya industri keuangan syariah dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat, termasuk membantu upaya menekan angka ketimpangan di tanah Air.

0 comments

    Leave a Reply