KKP Jamin Budidaya Tuna di Biak Papua Tidak Akan Merusak Lingkungan | IVoox Indonesia

July 18, 2025

KKP Jamin Budidaya Tuna di Biak Papua Tidak Akan Merusak Lingkungan

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, KKP Tb. Haeru Rahayu
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, KKP Tb. Haeru Rahayu dalam konferensi pers di Kemneterian Kelautan dan Perikanan pada Rabu (18/12/2024). IVOOX.ID/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan klarifikasi terkait polemik seputar budidaya tuna di Biak, Papua. Program ini sempat menuai kekhawatiran akan berdampak buruk pada lingkungan dan kelangsungan hidup bayi tuna. Namun, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu, menegaskan bahwa budidaya tuna justru menjadi solusi untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam.  

"Justru sebaliknya, budidaya ini memastikan sumber daya alam bisa dinikmati oleh generasi mendatang, anak cucu kita," kata TB Haeru dalam konferensi pers di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024). 

Haeru menjelaskan bahwa KKP telah belajar dari negara-negara seperti Australia dan Turki dalam memastikan keberlanjutan budidaya tuna, baik secara ekonomi maupun ekologi. Di Turki, misalnya, penangkapan bayi tuna dilakukan dengan sangat hati-hati, menggunakan sonar dan bahkan helikopter. Setelah ditangkap, bayi tuna diarahkan ke keramba jaring apung dengan kecepatan maksimal satu knot untuk mencegah stres atau kematian. 

"Kalau dibawa kencang, pasti mati. Prosesnya pelan-pelan, digiring dengan hati-hati," katanya. 

Haeru juga menekankan bahwa pemerintah tidak sembarangan dalam mengambil kebijakan terkait budidaya tuna. Ia mengajak masyarakat untuk berpikir positif dan memantau langsung proses persiapan di Biak. 

"Silakan datang ke Biak. Ini masih dalam proses persiapan. Mudah-mudahan tahun depan semuanya sudah clear and clean," ujarnya. 

Budidaya tuna di Biak digarap oleh sejumlah investor, termasuk dari Turki, dengan nilai investasi mencapai USD 40 juta. Saat ini, fasilitas dan infrastruktur di lokasi tersebut masih dalam tahap pembangunan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan bahwa budidaya ini akan meningkatkan produksi tuna secara signifikan. 

Menurut Trenggono, tuna merupakan komoditas strategis dengan nilai ekonomi tinggi. Meski Indonesia memiliki potensi produksi hingga 340 ribu ton per tahun, realisasinya baru mencapai 1.200 ton. Dengan budidaya ini, KKP optimis dapat mendongkrak produksi tuna secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.

0 comments

    Leave a Reply