Kemenkominfo Bakal Latih 1 Juta Talenta soal Keamanan Siber | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Kemenkominfo Bakal Latih 1 Juta Talenta soal Keamanan Siber

antarafoto-peluncuran-penguatan-keamanan-siber-12092024-bal-6
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi (tengah) bersama President Director dan CEO Indosat Ooredoo Vikram Sinha (kiri) dan Country Manager dan President Director Mastercard Indonesia Aileen Goh (kanan) memberikan keterangan pers usai Peluncuran Program Penguatan Kapabilitas Keamanan Siber bagi Satu Jua Talenta Digital di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Program tersebut diharapkan dapat mendorong kemajuan digital Indonesia, berkontribusi bagi cita-cita digitalisasi bangsa serta memperdayakan masyarakat Indonesia lewat teknologi. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

IVOOX.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memberikan pelatihan seputar keamanan siber kepada satu juta orang Indonesia melalui akademi daring yang merupakan Program Penguatan Kapabilitas Keamanan Siber.

Dengan memanfaatkan platform Digital Talent Scholarship (DTS) milik Kemenkominfo, akademi daring ini akan berfokus pada pengembangan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis dalam keamanan siber bagi individu dan usaha kecil, memastikan mereka lebih siap melindungi diri di dunia yang semakin terdigitalisasi.

“Yang paling penting adalah investasi sumber daya manusia, sebab kebutuhan akan talenta yang terampil dalam bidang keamanan siber semakin signifikan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada peluncuran program tersebut di Media Center Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (12/9/2024), dikutip dari Antara.

Inisiatif ini juga akan mendorong dan mengasah kemampuan keamanan siber Indonesia baik bagi para profesional yang sudah ada maupun talenta baru. Hal ini diharapkan dapat menambah jumlah spesialis dalam bidang keamanan siber.

Dalam hal ini, Kemenkominfo menggaet Indosat dan Mastercard sebagai mitra dalam menyelenggarakan pelatihan keamanan siber yang komprehensif.

Peserta program ini nantinya akan memperoleh sertifikasi jika berhasil melewati pelatihan. Adapun pelatihan yang tersedia akan mengasah keterampilan penting yang dibutuhkan dalam ekonomi digital saat ini, seperti cara menginventarisasi perangkat, menguasai pembaruan perangkat lunak dan keamanan daring, melindungi diri dari serangan phishing dan malware, serta mengamankan data bisnis dengan backups.

“Penerima manfaat pelatihan ini tidak hanya berhenti di tingkat dasar, tapi juga mengakses modul dengan level lebih tinggi atau dengan tema-tema yang lebih spesifik,” imbuh Budi.

Meskipun tenaga kerja keamanan siber tumbuh sebesar 12,6 persen antara tahun 2022 dan 2023, terdapat kekurangan hampir empat juta profesional keamanan siber di seluruh dunia, ungkapnya.

Di sisi lain jumlah talenta keamanan siber di Asia Pasifik pada tahun 2023 Mengalami pertumbuhan sebesar 11,8 persen atau lebih dari 960 ribu pekerja. Namun, talenta di Asia Pasifik secara umum masih mengalami kekurangan sebanyak 2,5 juta orang.

Sementara itu berdasarkan kajian ketersediaan dan kebutuhan talenta digital Indonesia Tahun 2023 sampai 2030, rata-rata kebutuhan talenta digital Indonesia menyentuh angka 458.043 orang per tahun.

“Program ini sebagai upaya untuk mencetak satu juta talenta digital dalam lima tahun ke depan, dengan target 200 ribu talenta digital per tahun, target utama kami adalah masyarakat luas dan UMKM, pebisnis, atau pelaku usaha,” kata Budi Arie.

0 comments

    Leave a Reply