November 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Yulia Skripal, Anak Agen Ganda Rusia Membaik

IVOOX.id, Jakarta - Anak mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal, Yulia Skripal menjadi lebih baik setelah menghabiskan tiga minggu dalam kondisi kritis karena serangan racun saraf di rumahnya di Inggris, kini ia tengah menjalani pperawatan lebih lanjut di salah satu Rumah Sakit, Kamis (29/3).

Setelah penggunaan pertama yang diketahui dari agen saraf kelas militer di tanah Eropa sejak Perang Dunia II, Inggris menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas percobaan pembunuhan, dan Barat telah mengusir sekitar 130 diplomat Rusia.

Rusia membantah menggunakan Novichok, agen syaraf yang pertama kali dikembangkan oleh militer Soviet, untuk menyerang Skripal. Moskow mengatakan pihaknya mencurigai dinas rahasia Inggris mencoba membingkai Rusia untuk memicu histeria anti-Rusia.

Polisi kontra-terorisme Inggris mengatakan mereka sekarang percaya Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, diracuni dengan racun saraf yang ditinggalkan di pintu depan rumah mereka di kota katedral Inggris, Salisbury yang bergaya.

"Saya senang bisa melaporkan perbaikan dalam kondisi Yulia Skripal," Christine Blanshard, Direktur Medis untuk Salisbury District Hospital, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Dia telah merespon dengan baik terhadap perawatan tetapi terus menerima perawatan klinis ahli 24 jam sehari," katanya.

Ayahnya tetap dalam kondisi kritis namun stabil, kata rumah sakit. Pekan lalu, seorang hakim Inggris mengatakan Skripal mungkin telah menderita kerusakan otak permanen sebagai akibat dari serangan itu.

Polisi mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menempatkan penjagaan di sekitar area bermain anak-anak di dekat rumah sederhana Skripal sebagai tindakan pencegahan.

Yulia dan ayahnya yang berusia 66 tahun ditemukan terpuruk di sebuah bangku di luar pusat perbelanjaan di Salisbury pada tanggal 4 Maret.

Inggris telah menyalahkan percobaan pembunuhan terhadap Rusia, dan mengusir 23 orang Rusia yang dikatakan adalah mata-mata yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik sebagai pembalasan.

Rusia, yang membantah melakukan serangan itu, menanggapi dengan membuang 23 diplomat Inggris. Moskow sejak itu menuduh dinas rahasia Inggris berusaha membingkai Rusia untuk memicu histeria anti-Rusia.

0 comments

    Leave a Reply