Yield Obligasi Stabil dan Ekspor China Membaik, Bursa Eropa Bertahan Hijau

IVOOX.id, Jakarta - Bursa Eropa mempertahankan posisi di jalur hijau, seiring mulai stabilnya imbal hasil obligasi AS dan data ekspor China yang lebih baik dari perkiraan, Kamis (8/8) malam WIB.
Indeks berbasis luas pan-European Stoxx 600 naik signifikan 66% atau 6,11 poin menjadi 374,71, kenaikan tertinggi dalam dua bulan, yang diikuti kenaikan indeks utama regional.
Di Jerman, indeks acuan DAX-30 di Bursa Efek Frankfurt menguat 1,68 persen atau 195,26 poin, menjadi 11.845,41 poin.
Perusahaan kimia dan farmasi multinasional, Bayer, memperoleh keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya melonjak 7,02 persen.
Disusul oleh saham perusahaan produsen material Covestro serta bank terkemuka Jerman Deutsche Bank, yang masing-masing bertambah sebesar 4,67 persen dan 4,46 persen.
Di sisi lain, kelompok perusahaan energi E.ON mengalami kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 2,38 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan pembuat pakaian dan peralatan olahraga Adidas yang berkurang 2,23 persen, serta perusahaan pemasok komponen otomotif Continental turun 1,42 persen.
Adidas adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 429,8 juta euro (482,13 juta dolar AS).
Lalu, indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London naik 1,21 persen atau 87,20 poin, menjadi 7.285,90 poin.
Hargreaves Lansdown, sebuah perusahaan jasa keuangan Inggris, melonjak 11,84 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham Rolls-Royce Holdings, perusahaan multinasional Inggris yang melalui banyak anak usahanya mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan mesin untuk pesawat dan lainnya, terangkat 5,97 persen.
Selanjutnya, saham Antofagasta, perusahaan asal Chile yang beroperasi pada berbagai sektor industri, menguat 5,41 persen.
Sementara itu, BT Group, sebuah perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris, mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 5,88 persen.
Disusul oleh saham Direct Line, sebuah perusahaan asuransi Inggris, yang merosot 2,64 persen, serta Standard Life Aberdeen, perusahaan investasi, turun 1,77 persen.
Demikian juga indeks acuan CAC-40 di Bursa Efek Paris terangkat 2,31 persen atau 121,45 poin, menjadi berakhir di 5.387,96 poin.
Semua dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks CAC-40 berhasil membukukan kenaikan harga.
Perusahaan multinasional dirgantara Eropa dan perusahaan pertahanan terbesar kedua di dunia Airbus Group, melonjak 4,23 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan elektronik dan semikonduktor multinasional Prancis-Italia STMicroelectronics yang meningkat 4,08 persen.
Kemudian, saham perusahaan multinasional Prancis Safran yang memproduksi mesin pesawat terbang, mesin roket, komponen kedirgantaraan dan sistem pertahanan, bertambah 3,78 persen.

0 comments