Kasus Suap Impor Bawang Putih, "Kado Pahit" Kongres Partai "Moncong Putih"

IVOOX.id, Denpasar - Penetapan I Nyoman Dhamantra sebagai tersangka kasus suap izin impor bawang putih, Kamis (8/8), seperti kado pahit bagi PDI Perjuangan yang pada hari yang sama menggelar kongres di Denpasar, Bali. Kongres partai "moncong putih" yang menetapkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Sebagai pemenang pemilu sekaligus sukses mengantarkan kadernya, Joko Widodo, sebagai presiden untuk masa jabatan kedua, Kongres di Denpasar seakan sebuah "pesta" kemenangan. Sayang, kemeriahan pesta ternodai heboh operasi tangkap tangan (KPK) yang berujung pada penetapan politisi PDI Perjuangan sekaligus anggota DPR Komisi VI, Nyoman Dhamantra, sebagai tersangka suap.

Tak ayal, PDI Perjuangan bereaksi cepat dan langsung memecat I Nyoman Dhamantra dari keanggotaan partai, setelah yang bersangkutan ditangkap KPK atas kasus korupsi.

"Kalau terkait dengan korupsi, OTT, sikap PDI Perjuangan sangat jelas, kami akan memberikan sanksi pemecatan, tidak ada ampun," kata politisi PDIP Hasto Kristiyanto, di sela Kongres V PDIP di Denpasar, Bali, Kamis (8/8) malam, dilansir Antara.

Hasto menyampaikan pada saat Malam Budaya menjelang Kongres V PDIP, Rabu (7/8), Megawati sudah menegaskan demi tanggung jawab partai terhadap suara rakyat, maka partai tidak menolerir sedikitpun terhadap perilaku tindak pidana korupsi dan akan langsung diberikan sanksi pemecatan tanpa memberikan bantuan hukum.

Menurut Hasto, Megawati selaku ketua umum juga sudah menyiapkan surat keputusan pemecatan yang sudah ditandatangani. Surat itu tinggal dibubuhi nama Nyoman Dhamantra yang dalam hal ini terjaring OTT KPK.

Hasto menegaskan korupsi yang dilakukan Nyoman tidak ada kaitan dengan penyelenggaraan Kongres V PDIP.

Sebelumnya KPK mengamankan sejumlah orang terkait dugaan suap anggota DPR RI. Salah satunya merupakan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Nyoman Dhamantra.