October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Wujudkan SDM Yang Unggul, Pemerintah Komitmen Turunkan Angka Stunting

IVOOX.id, Jakarta - Pada pidato kenegaraaan dalam rangka HUT ke-74 kemerdekaan Republik Indonesia Presiden Joko Widodo menyatakan Komitmennya untuk mewujudkan SDM yang kompetitif. Salah satunya perwujudanya adalah menurunkan angka Stunting di Indonesia.

Presiden berharap SDM Indonesia harus meiliki karakter pekerja keras yang jujur, kolaboratif, solutif dan entrepreneurship, untuk mewujudkan SDM yang kompetitif di tingkat regional dan global

“Pertama, Presiden menargetkan SDM Indonesia harus kompetitif dalam karakter yaitu pekerja keras jujur kolaboratif solutif dan entrepreneurship”, tegas Joko Widodo dalam Sidang Bersama DPR dan DPD, di Jakarta (16/8/2019)

Tidak kalah pentingnya Presiden juga menetapkan target yang tinggi terkait Skills dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh SDM Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat regional dan global.

BACA JUGA: Komit Alokasikan Anggaran Kesehatan 5% dari APBN, Pemerintah Percepat Penurunan Stunting di 2020

“Kedua, SDM kita harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang menguasai the emerging skills yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dan membangun the emerging business”, tambah Presiden.

Presiden Joko Widodo menyadari untuk mewujudkannya perlu manusia-manusia yang sehat dan kuat. Untuk mewujudkan itu Presiden berkomitmen menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Namun, untuk mencetak SDM yang pintar dan berbudi pekerti luhur harus didahului oleh SDM sehat dan kuat. Kita turunkan angka stunting sehingga anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi yang premium”, ungkap Jokowi dalam pidatonya.

Untuk menurunkan angka stunting ini pemerintah bekerja keras memperluas akses kesehatan dengan pemanfaatan teknologi dan pembangunan infrastruktur dasar ke seluruh pelosok tanah air. Kita tingkatkan kualitas kesehatan dengan pengembangan inovasi dan budaya hidup sehat.

Terkait Stunting ini, Plt. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti menegaskan pemerintah terus melakukan penurunan prevalensi stunting atau kekurangan gizi kronik ini. 

Rosarita Niken Widiastuti

“Pemerintah terus bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat, dapat tumbuh dengan gizi yang cukup, bebas dari stunting atau tumbuh kerdil,” ujar Niken, ditemui ditempat terpisah.

Niken memandang, penanganan stunting ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia yang tengah menghadapi Bonus Demografi. 

“Perlu diketahui, Tahun 2030 diperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi, Namun, potensi itu menjadi sia-sia apabila SDM mengalami stunting. Bisa dikatakan jika seseorang telah terkena stunting maka mereka kalah sebelum ikut kompetisi,” tutup Niken.

Lewat pidato kenegaraanya Presiden Joko Widodo menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka Stunting di Indonesia agar terlahir generasi yang sehat dan kuat untuk dapat dicetak menajdi SDM yang Tangguh dan mampu bersing di Kawasan Regional dan Global.

0 comments

    Leave a Reply