Warga Jabodetabek dan Anggota DPR Bahas Komitmen Iklim Lewat Dialog Setara | IVoox Indonesia

August 22, 2025

Warga Jabodetabek dan Anggota DPR Bahas Komitmen Iklim Lewat Dialog Setara

Andhyta Firselly Utami, perwakilan Sekretariat Bijak
Andhyta Firselly Utami, perwakilan Sekretariat Bijak (paling kiri) membuka sesi Touch Base Bareng DPR: Catch Up Komitmen Iklim Indonesia sebuah dialog interaktif yang digelar pada Jumat malam (8/8/2025) di ARTOTEL Thamrin, Jakarta Pusat. IVOOX.ID/doc InaGo Asia

IVOOX.id – Lebih dari 150 anak muda dari wilayah Jabodetabek berkumpul dalam acara Touch Base Bareng DPR: Catch Up Komitmen Iklim Indonesia di ARTOTEL Thamrin, Jakarta Pusat. Forum yang diinisiasi oleh Bijak Memantau bekerja sama dengan Westminster Foundation for Democracy (WFD) dan UK PACT ini mempertemukan warga dengan anggota DPR dari dapil mereka untuk berdialog santai namun substansial mengenai arah kebijakan iklim.

Tiga anggota DPR RI dari dapil Jabodetabek hadir, yakni Eddy Soeparno, Jalal Abdul Nasir, dan Nurwayah. Mereka membahas dua RUU prioritas dalam Prolegnas 2025: RUU Pengelolaan Perubahan Iklim (PPI) dan RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).

“Saat ini menurut saya kita sudah berada dalam fase krisis iklim, bukan lagi sekadar perubahan iklim. Dibutuhkan regulasi yang jelas dan tegas… RUU Energi Baru dan Terbarukan sudah masuk tahap akhir dan ditargetkan disahkan akhir tahun ini.,” kata Eddy Soeparno dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Senin (11/8/2025).

Jalal Abdul Nasir menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri… Kolaborasi ini bukan hanya untuk memenuhi target iklim, tetapi juga membuka lapangan kerja hijau dan memperkuat ketahanan ekonomi bangsa,” ujarnya.

“Isu perubahan iklim bukan lagi soal masa depan, tetapi telah menjadi persoalan hari ini. Komitmen saya adalah memastikan proses legislasi berjalan adil, inklusif, dan menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Nurwayah, menambahkan.

Meski berhalangan hadir, Endang Setyawati Thohari menitipkan pesan bahwa kebijakan iklim adalah bagian dari bela negara, dengan regulasi yang berpihak pada keberlanjutan.

Perwakilan Bijak Memantau, Andhyta Firselly Utami, menyebut tujuan Touch Base adalah menghidupkan kembali budaya dialog langsung antara legislator dan konstituen di luar momen pemilu.

Sementara itu, Indonesia Country Director WFD, Ravio Patra, mengingatkan bahwa perubahan iklim sudah terjadi saat ini. “Langkah cepat dan tegas DPR akan menjadi sinyal bahwa Indonesia serius menghadapi krisis ini,” katanya.

Forum ini menjadi jembatan partisipasi publik, memastikan aspirasi warga tersampaikan, dan memperkuat komitmen iklim yang inklusif dan responsif.

0 comments

    Leave a Reply