October 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Tutup 2019, Wall Street Cetak Rekor Lagi di Sesi Pamungkas

IVOOX.id, New York - Indeks saham di Wall Street, New York, kembali membukukan penutupan rekor tertinggi pada sesi singkat yang merupakan perdagangan pamungkas 2019, Selasa atau Rabu (1/1/2020) dinihari WIB.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,29% atau 9,49 poin, ditutup menjadi 3.230,78,

Nasdaq Composite Index meningkat 0,3% atau 26,61 poin dan mengakhiri sesi di posisi 8.972,60. Dow Jones Industrial Average ditutup 76,30 poin lebih tinggi, atau 0,27% menjadi 28.538,44.

Energi dan material adalah sektor berkinerja terbaik di S&P 500, masing-masing naik sekitar 0,7%. IBM, Cisco Systems dan Apple memimpin Dow lebih tinggi.

Sepanjang 2019, S&P 500 melonjak 28,9%, kenaikan satu tahun terbesar sejak 2013, ketika mencatat reli 29,6%. Nasdaq juga memiliki kinerja satu tahun terbaik dalam enam tahun setelah reli 35,2% pada 2019. Dow melambung 22,3% pada 2019, kinerja tahunan terbaik sejak 2017.

"Kita memanjat dinding kekhawatiran, dari perlambatan pertumbuhan dan keuntungan yang flat, ketakutan perang dagang, potensi pemakzulan, dan valuasi yang tinggi mengganggu investor - termasuk saya," kata Ned Davis, pendiri Ned Davis Research, dalam sebuah catatan.

Saham melonjak pada 2019 meski terjadi perang perdagangan AS-China karena Federal Reserve menurunkan suku bunga tiga kali, sementara sentimen konsumen tetap tinggi. Ketegangan perdagangan juga mereda pada kuartal keempat setelah China dan AS sepakat untuk menandatangani apa yang disebut kesepakatan perdagangan fase pertama.

"Kita hanya menunggu terjemahan dalam bahasa Mandarin dari perjanjian 86 halaman tersebut, dan saya mencoba mencari tahu apakah itu akan menjadi lebih banyak halaman atau berkurang dalam bahasa Mandarin," kata penasihat Gedung Putih, Peter Navarro, kepada  CNBC , Selasa.

Presiden Donald Trump kemudian mengatakan akan menandatangani perjanjian tersebut pada 15 Januari di Gedung Putih.

"Dengan ukuran obyektif, saham-saham berkapitalisasi besar Amerika memulai 2020 dengan pijakan penuh bahaya. Valuasinya kaya. Tingkat utang perusahaan berada pada rekor tertinggi," kata Nicholas Colas, pendiri DataTrek Research, dalam sebuah catatan.

"Tetapi...kita tahu Federal Reserve sudah mengerti apa yang harus dilakukan. Ini akan cepat untuk melonggarkan jika diperlukan dan lambat - sangat lambat - untuk menaikkan suku."

Apple dan Microsoft memimpin kenaikan saham pada 2019, masing-masing melambung 86,2% dan 55,3%. Keduanya adalah saham Dow berkinerja terbaik 2019 dan menyumbang sekitar 15% dari keuntungan keseluruhan S&P 500 untuk tahun lalu.

Produsen chip , Advanced Micro Devices, Lam Research dan KLA Corp adalah saham S&P 500 dengan kinerja terbaik pada 2019. AMD dan Lam Research keduanya melonjak lebih dari 100% untuk tahun itu sementara KLA melejit 99,1%. Emiten ritel Target dan jaringan resto Chipotle Mexican Grill juga menguat lebih dari 90% pada 2019.

Selasa juga menandai hari perdagangan terakhir dekade ini. Selama 10 tahun terakhir, S&P 500 melesat lebih dari 188%. Total return indeks berbasis luas itu--mencakup dividen--melampaui 255% selama dekade tersebut.






0 comments

    Leave a Reply