Tiga Faktor ini Masih akan Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga 2017 | IVoox Indonesia

May 11, 2025

Tiga Faktor ini Masih akan Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga 2017

1

iVooxid, Jakarta - Harga komoditas yang masih rendah, penurunan exposure utang korporasi di Indonesia dan berbagai langkah hati-hati yang diambil perbankan untuk mengurangi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) merupakan tiga faktor yang diperkirakan masih akan menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sisa waktu tahun ini, bahkan hingga 2017 mendatang. Demikian diungkapkan Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI.

“Ketiga faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang menentukan stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Pasalnya, ketiganya berpotensi mempengaruhi kondisi intermediasi lembaga jasa keuangan. Apalagi saat ini kondisi tersebut sedang dipengaruhi oleh pelemahan pertumbuhan ekonomi lokal akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi global serta pelemahan perdagangan internasional dan harga komoditas,” paparnya.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan dipengaruhi oleh kondisi eksternal, yaitu kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat (Fed Fund Rate) pada tahun iniyang ditambah oleh proses Brexit yang diperkirakan dapat menekan kondisi padar modal dan pasar surat utang.

Sri mulyani mengungkapkan, kondisi perekonomian dunia yang masih tertekan saat ini diperkirakan akan berlangsung hingga 2017 mendatang, atau dapat dikatakan tidak mengalami pemulihan sehingga kondisi ini harus benar-bendar diwaspadai.

Sementara itu, demikian Sri Mulyani, jika kondisi perekonomian tidak kunjung menguat, maka hal itu berdampak pada harga komoditas yang akan terus turun sehingga membuat pendapatan negara ikut melemah. Apalagi kondisi tersebut juga ditambah oleh kondisi perekonomian Tiongkok yang melemah.

Namun demikian, Komite Stabilitas Kondisi Keuangan (KSSK) sepakat untuk melakukan segala macam tindakan yang diperlukan guna menjaga perekonomian nasional dengan menjaga kepercayaan pasar serta menopang pertumbuhan ekonomi.[abr]

0 comments

    Leave a Reply