Terkait Perayaan Tahun Baru, Ini Imbauan Ketua MUI Bukittinggi

IVOOX.id, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bukittinggi mengeluarkan tiga imbauan kepada umat muslim di Bukittinggi terkait pergantian tahun 2018 mendatang.

Ketua MUI Bukittinggi Aidil Alfin mengatakan, 3 imbauan ini untuk mempertegas Bukittinggi adalah kota yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulllah.

"Pertama, umat muslim dilarang melakukan perayaan tahun baru dalam bentuk hiburan, main petasan atau kembang api, meniup terompet sebab itu bukan bagian dari ajaran kita," ungkapnya, Sabtu 29 Desember 2018.

Kedua, kata dia, diharapkan peran orangtua atau ninik mamak untuk melarang anak dan kemenakannya tak keluar rumah untuk perayaan tahun baru.

"Terakhir, kita imbau kepada khatib atau penceramah agar membahas larangan bagi umat muslim untuk merayakan tahun baru masehi supaya umat paham," ungkapnya.

Sementara, Pemerintah Kota Bukittinggi terkait malam pergantian tahun, mengambil sebuah keputusan besar dengan tidak memaksakan membuka kawasan pedestrian Jam Gadang yang saat ini masuk tahap akhir pengerjaan.

Pemko Bukittinggi menutup total kawasan itu hingga proyek revitalisasi berjalan lancar. Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengimbau warganya agar tak ikut-ikutan merayakan tahun baru.