Tekanan Inflasi Berpotensi Mereda di Maret 2017

iVooxid, Jakarta - Tekanan inflasi yang meningkat selama Januari diperkirakan akan mereda di Februari dan Maret 2017 karena mengendurnya pengaruh tarif administrasi STNK dan meningkatnya pasokan bahan makanan di musim panen triwulan pertama.
Ekonom Senior PT. Bank Mandiri Persero Tbk Andry Asmoro di Jakarta, Kamis (2/2/2017), mengatakan dengan berkurangnya teknan inflasi dari biaya administrasi STNK, inflasi bulanan Februari 2017 bisa menurun di kisaran 0,7 persen, setelah pada Januari 2017 inflasi bulanan melebihi ekspetasi di 0,93 persen (month to month/mtm).
"Di kisaran 0,7 persen kemungkinan karena faktor 0,23 persennya di Januari itu sudah hilang. Dan akan turun lagi harapannya di Maret dan April karena kalau panen sukses bisa deflasi," ujar dia.
Dengan begitu, ujar Andry, inflasi dari tarif barang yang diatur pemerintah (administered prices) akan berkurang pada Februari 2017.
Sumber utama tekanan inflasi "administered prices" pada bulan kedua ini, kata dia, datang dari kenaikan tarif tenaga listrik yang akan memicu kenaikan pengeluaran masyarakat.
"Kami melihat Februari tinggal melihat pengaruh tarif listrik. Jadi secara historis, Januari secara musiman memang tinggi, ditambah lagi kenaikan 'administered prices' jadi kut tinggi," tuturnya.
Meskipun tekanan inflasi diperkirakan mereda, Andry mengingatkan kepada pemerintah dan Bank Indonesia untuk memperkuat koordinasi agar mampu menjaga inflasi sesuai target di rentang 3-5 persen.
Laju inflasi bisa meningkat signifikan jika BI dan pemerintah gagal meredam tekanan pada kelompok harga barang yang bergejolak (volatile food) dan inflasi inti.
Pengendalian yang efektif perlu dilakukan pada inflasi "volatile food" mengingat tekanan kencang dari inflasi kelompok tarif barang yang diatur pemerintah (administered prices).
"Bagaimana cara menjaga distribusi pangan, suplai makanan. Jangan sampai gara-gara komoditas nanti memperburuk semua," jelasnya.
Sejauh ini, kata Andry, tim ekonom Bank Mandiri melihat inflasi 2017 masih akan bergerak di kisaran 4,2 persen (year on year) seperti proyeksi yang diumumkan pada awal tahun.
Hingga Januari 2017, inflasi tahun kalender sebesar 0,97 persen an tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) 3,49 persen.
BI menargetkan inflasi tahun ke tahun di rentang 3-5 persen pada 2017, setelah pada 2016 inflasi tahun ke tahun sebesar 3,02 persen (yoy). (ant)

0 comments