Surat Terbuka Menaker Ida Fauziyah yang Menyentuh Hati Terkait UU Cipta Kerja, Inilah Isinya | IVoox Indonesia

June 17, 2025

Surat Terbuka Menaker Ida Fauziyah yang Menyentuh Hati Terkait UU Cipta Kerja, Inilah Isinya

IMG-20201006-WA0002

IVOOX.id, Jakarta - DPR sudah mengesahkan UU Cipta Kerja. UU ini sudah menjadi kontroversial sejak awal.

Sebagian kalangan menganggap UU Cipta Kerja pro investor, tidak pro buruh. Setelah UU ini disahkan parlemen Senin 5 Oktober 2020, organisasi buruh merespons negatif.

Mereka hendak melakukan pemogokan nasional sebagai bentuk penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Merespons hal itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membuat surat terbuka. Surat itu diposting akun Instagram @kemnaker pada Senin 5 Oktober 2020 malam.

Surat terbuka itu terbagi dalam tiga slide. Judulnya adalah "Hati Saya Bersama Mereka yang Bekerja dan yang Masih Menganggur."

Ringkasan suratnya adalah sejak awal 2020 ia sudah melakukan dialog dengan berbagai buruh melalui semua sarana komunikasi yang ada.

Semua masukan buruh sudah diakomodasi dalam RUU. Tapi, pada saat yang sama, ia menerima aspirasi dari kalangan yang lain.

"Saya berupaya mencari titik kesimbangan. Antara yang melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja kepada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan," tulis Ida.

Ida mengaku paham dengan yang kecewa dan tidak puas. Tapi, Ida meyakinkan semua bahwa hatinya bersama yang sudah bekerja dan yang masih menganggur.

Mengenai rencana mogok nasional, Ida meminta untuk dipikirkan lagi karena situasi tidak memungkinkan untuk turun ke jalan dan berkumpul. Pandemi Covid-19 masih tinggi dan belum ada vaksinnya.

Di UU Cipta Kerja, kata Ida, banyak aspirasi buruh yang telah diakomodasi. Mulai dari PKWT, outsourcing, dan syarat PHK masih mengacu pada UU yang lama.

Soal upah juga masih mengakomodasi UMK. "Kalau teman-teman ingin 100% diakomodir, itu tidak mungkin. Namun, bacalah hasilnya. Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang-benderang," tulis Ida.

Karena sudah banyak yang diakomodir, kata dia, pemogokan sudah tidak relevan. Ia meminta jangan ambil risiko yang membahayakan nyawa diri sendiri dan keluarga.

Ida mengajak kembali duduk bareng dengan semangat melindungi yang sudah bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang menganggur.

0 comments

    Leave a Reply