Suku Bunga KUR 9%, BI: Perbankan Indonesia Jadi Lebih Sehat

iVooxid, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diturunkan pemerintah menjadi 9 persen memberi rerspon positif bagi dunia perbankan. Sebab, perbankan menjadi lebih sehat, dan tidak memberikan kredit secara murah.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo menerangkan, suku bunga KUR 9 persen merupakan subsidi yang diberikan oleh pemerintah ke masyarakat. Subsidi ini menjadi baik, karena perbankan tidak diberikan beban berat.

"KUR sudah baik. Kalau misalnya KUR memberikan bunga sembilan persen. Itu ada subsidi bunga yang diberikan negara dan membuat strukturnya sehat. Artinya, bank tidak dipaksa memberikan kredit murah," ungkap Agus, di Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Subsidi itu penting, karena saat ini tingkat suku bunga dan kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) tengah mengalami penurunan. Oleh karena, subsidi menjadi sesuatu hal yang meringankan. Hal itu mengingat perbankan tidak usah mengalokasikan anggaran secara maksimal.

"Target satu tahun (penyaluran KUR) Rp100 miliar itu mesti sama-sama melihat. Apalagi, penyaluran kredit di 2016 masih belum sesuai keinginan. Masih rendah," jelas Agus.

Tiap tahun, sambung Agus, telah mengalokasikan dana untuk penyaluran KUR. Pada aspek ini, pemerintah melihat peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Sektor UMKM akan lebih meningkat, jika KUR lebih didukung.(ava)