Solusi Terbaik Mengakhiri Kebiasaan Mengompol

IVOOX.id, Jakarta - Mengompol dapat menjadi masalah yang memalukan pada anak-anak, meski hal itu sebenarnya sangat umum. Dilansir dari parents, The National Institutes of Health Amerika Serikat menyatakan bahwa enuresis nokturnal atau inkontinensia pada malam hari (istilah medis untuk mengompol) adalah buang air kecil setelah usia 5 atau 6 tahun. Lebih dari 5 juta anak mengalaminya.
Menurut Mayo Clinic, 15 persen anak-anak mengompol pada usia 8 hingga 11 tahun. Mengompol lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada perempuan, yakni 2 banding 1. Khawatir dengan kebiasaan anak mengompol? Berikut beberapa cara untuk membantu si kecil tetap kering sepanjang malam.
1. Memecahkan masalah latihan pipis di toilet
Pelajari cara menemukan kebiasaan pipis di toilet. Gunakan pengingat waktu. Selain itu, pecahkan masalah ketakutan si kecil untuk pipis di toilet. Misalnya dia takut dengan suara air saat menyiram toilet atau ia takut ada monster yang akan keluar dari lubang toilet. Katakan bahwa hal itu tidak ada.
2. Jangan menyalahkan
Marah dan menghukum karena mengompol hanya akan menambah tekanan pada si kecil. Hal itu bahkan memperburuk keadaan. "Sulit untuk menghentikan seorang anak dari kebiasaan mengompol, dan Anda tidak perlu khawatir kecuali dia malu dan meminta bantuan Anda," kata Scott J. Goldstein, MD, seorang Instruktur Pediatrik Klinis di Northwestern University of Medicine di Chicago.
"Seringkali, ketika orangtua tidak bicara tentang mengompol, anak-anak berpikir mereka satu-satunya yang mengompol. Yakinkan anakmu bahwa ia tidak sendiri dan mengompol itu hal yang normal di kelompok usianya," kata Howard J. Bennett, MD, seorang dokter anak di Washington DC.
3. Konsultasikan dengan dokter anak
Beri tahu dokter anak Anda tentang mengompol sehingga ia dapat memantau kemajuan si kecil dan menawarkan saran untuk situasi itu. Jika anak Anda berusia di atas 5 tahun, atau jika mengompol tiba-tiba, tanyakan apakah ada alasan mengapa hal itu terjadi, saran Mark Wolraich, M.D., Direktur Pusat Studi Anak di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Oklahoma. Bicaralah dengan dokter tentang kemungkinan penyebab, misalnya: infeksi saluran kemih, diabetes, atau bahkan stres, dan kemungkinan alasan lain dan solusi medis. Perlu diingat, bahwa dalam banyak kasus tidak ada alasan fisik untuk mengompol. Ini hanya penundaan dalam pengembangan kontrol kandung kemih malam hari.
4. Pipis dulu sebelum tidur
Pastikan anak Anda ke kamar mandi dulu sebelum waktu tidur. "Ketika anak Anda mengosongkan kandung kemihnya, ada sedikit kemungkinan dia buang air kecil di malam hari," kata Dr Goldstein. Teknik ini tidak akan "menyembuhkan" mengompol, tetapi ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga ranjang tetap kering sepanjang malam. Beberapa dokter anak juga menyarankan untuk membatasi asupan cairan anak Anda beberapa jam sebelum tidur.
5. Buat bagan insentif
Pertimbangkan untuk menambahkan insentif positif yang bekerja di alam bawah sadar untuk membantu anak Anda berhenti mengompol. Misalnya, buat bagan kotak atau gunakan kalender dan berikan stiker (seperti bintang mengkilap atau wajah senyum) setiap ia tidak mengompol. Ketika dia dapat 10 stiker, berikan ia mainan kecil atau hadiah khusus untuk kemajuannya. "Kekuatan sugesti positif tidak bekerja untuk beberapa anak. Tapi ingat, dalam kasus mengompol, kebalikan dari hadiah bukanlah hukuman," kata Dr. Bennett.
6. Menggunakan kasur tahan air
Pastikan tempat tidur anak Anda memiliki penutup kasur tahan air. Letakkan piyama bersih di samping tempat tidur si kecil untuk menggantikannya dengan cepat di tengah malam. Jika anak Anda mengompol, minta ia membantu Anda mengganti sprei di pagi hari. Hal itu dapat melatih tanggung jawabnya akibat mengompol.

0 comments