Solusi “Fintec Peer-to-Peer Lending” Bantu Pertumbuhan Bisnis UMKM

IVOOX.id - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan UMKM adalah akses terhadap modal usaha. Saat ini, banyak pelaku UMKM mengakui bahwa fintec peer-to-peer lending telah memberikan solusi yang sangat dibutuhkan dalam mendukung usaha mereka.
Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaat dari pinjaman fintec adalah Yuari Priantono, pemilik PT Pangan Nusantara. Perusahaannya telah bergerak dalam bisnis makanan beku selama 10 tahun, mulai dari daging sapi, kerbau, kambing, bebek, ayam, kentang, baso sosis hingga sayuran. Namun, tantangan yang dihadapi sebagai UMKM adalah kurangnya aset.
"Kendala kita sebagai UMKM ini memang tidak punya aset. Dari awal, kami hanya memulai dengan 30 kilogram produk per hari, dan alhamdulillah sekarang sudah mencapai 3 ton. Hampir 8 tahun kita berkembang organik tanpa bantuan modal, baru setahun terakhir kita berpaling ke fintec," ungkap Yuari Priantono saat ditemui IVOOX Senin (30/10/2023).
Fintec peer-to-peer lending memberikan kesempatan kepada UMKM seperti PT Pangan Nusantara untuk meminjam modal tanpa perlu menyediakan aset sebagai jaminan. Yuari Priantono juga menyatakan bahwa pinjaman dari fintec telah membantu pertumbuhan bisnisnya secara signifikan. "Secara omset, cukup membantu perkembangan kita. Dari segi margin, kita naik 50 persen dibandingkan tahun lalu," tambahnya.
Selain itu, Ike Ayu, yang merupakan perwakilan dari fintec Alami Syariah, menjelaskan persyaratan yang diterapkan dalam memberikan pinjaman kepada UMKM. "Kita fokus pada pinjaman produktif. Kami meminta RAC (risk asset criteria), sehingga harus ada legalitas, laporan keuangan dua tahun terakhir, data keuangan tahun berjalan, dan rekening koran 6 bulan terakhir yang mencerminkan kinerja usaha. Kami juga meminta riwayat pembayaran atas proyek-proyek sebelumnya untuk melihat sejauh mana perusahaan berjalan," ujar Ike Ayu.
Dalam kasus lain, Ervianti, pemilik usaha Ayam Bakar Madu Hijrah, membagikan pengalamannya dengan fintec Grab Mantul. "Omzet saya lancar, dan dengan adanya bantuan pembiayaan, saya dapat meningkatkan biaya operasional bisnis saya hingga 40 persen. Ini berarti rata-rata pendapatan harian saya naik dari 3 juta rupiah menjadi lebih dari 5 juta rupiah setiap hari," kata Ervianti.
Ervianti juga berbagi kisah suksesnya, "Awalnya, saya menjual ayam bakar madu di depan rumah kecil, sekarang alhamdulillah sudah memiliki ruko di Jalan Sirsak Jagakarsa dan menjadi tenant di Stasiun Halim KCIC selama 3 bulan setelah mendapatkan bantuan pinjaman dari Grab OVO," katanya.

0 comments