Saham Pangeran Alwaleed Naik, Namun Bank Berhati-hati

IVOOX.id, Jakarta - Setelah Pangeran Alwaleed bin Talal bebas atas hukuman yang dijatuhkan kepadanya, perusahaan miliknya membuat kejutan atas naiknya saham perusahaan tersbut, namun bank tetap berhati-hati dalam berurusan dengan perusahaannya sampai mereka memiliki kejelasan mengenai keadaan pembebasannya dari penyelidikan korupsi.
Saham di perusahaan investasi Arab Saudi Kingdom Holding menguat tajam pada awal perdagangan pada hari Senin di atas level mereka saat pemilik Alwaleed ditahan dalam penyelidikan korupsi di negara itu pada awal November.
Saham tersebut naik 5,6 persen menjadi 10,60 riyal, setelah melompat 10 persen pada hari Minggu. Mereka berada di 10,28 riyal sebelum Pangeran Alwaleed ditahan.
Pangeran tersebut dibebaskan dari penahanan pada akhir pekan dan pejabat Saudi mengatakan akan mempertahankan kepemilikan perusahaan tersebut.
Pangeran Alwaleed yang kekayaan bersihnya diperkirakan oleh majalah Forbes sebesar US $ 17 miliar adalah wajah bisnis Saudi untuk investor asing. Sebelum penahanannya, ia sering tampil di saluran berita internasional dan ditampilkan di artikel surat kabar tentang investasi dan gaya hidupnya.
Bankir mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa bank akan sangat berhati-hati dalam berurusan dengan pihak Kerajaan. Mereka perlu memahami dengan jelas masa depan kepemilikan perusahaan setelah pembebasan Alwaleed.
"Beberapa bank akan berusaha membatasi hubungan, untuk menghindari kerusakan reputasi," kata seorang bankir di Arab Saudi, yang meminta tidak disebutkan namanya.
Namun dia mengatakan bank perlu mengetahui apakah ada penyelesaian resmi yang terjadi atau tidak sebelum mengambil keputusan apapun.
Pejabat di Kerajaan tidak bersedia memberikan komentar.
Penyelesaian korupsi atau amnesti pajak oleh klien dapat memicu pemeriksaan anti-pencucian uang di bank, yang berpotensi mempengaruhi hubungan klien.
Penahanan Alwaleed mulai mempengaruhi hubungan perusahaannya dengan beberapa bank, yang menjadi berhati-hati dalam memberikan pinjaman kepada kelompok tersebut karena kekhawatiran akan memiliki dampak potensial.
Kerajaan telah mendekati bank untuk meminjam uang guna mendanai investasi baru, namun rencana pembiayaan tersebut telah diajukan apda bulan November tahun lalu.
Pihak kerajaan memiliki dua pinjaman berjangka yang beredar sejumlah US $ 975 juta dan jatuh tempo dalam dua tahun ke depan, menurut data Thomson Reuters. Pada akhir kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan memiliki rasio hutang terhadap ekuitas hanya 0,45.
Seorang pejabat senior Saudi mengatakan pada Sabtu kemarin milyarder Alwaleed dibebaskan setelah sebuah penyelesaian yang dia putuskan dengan pihak berwenang disetujui oleh jaksa agung.
"Pelepasan Pangeran Alwaleed bin Talal dan sejumlah individu berprofil tinggi lainnya dapat mengurangi beberapa masalah, namun kami masih belum memiliki rincian mengenai kesepakatan seperti apa yang telah mereka capai dengan pihak berwenang," Jason Tuvey, ekonom Timur Tengah di Capital Economics di London.
"Ini hanya menambah kegelisahan seputar keseluruhan proses."
Dalam sebuah perkembangan yang tidak terkait dengan penahanan Alwaleed, pejabat keuangan kerajaan Mohamed Fahmy meninggalkan perusahaan tersebut, Reuters melaporkan awal bulan ini, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Dia dipercaya menjadi pembantu dekat miliarder Saudi.[dra]

0 comments