Rupiah dan Imbal Hasil AS masih Bebani Pasar Obligasi Domestik

IVOOX.id, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah memberikan sentimen negatif yang masih menahan pergerakan pasa obligasi dalam negeri.
"Kondisi itu diperparah oleh masih adanya imbas ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang berimbas pada terparesiasinya dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligas AS," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
.
Adanya aksi beli tipis pada beberapa seri, kata dia, kurang kuat mengangkat pasar obligasi dalam negeri.
Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -1,07 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -0,93 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,55 bps.
Kembalinya dominasi aksi jual membuat pasar obligasi masih berada dalam tren pelemahannya.
Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 99,30% memiliki imbal hasil 5,78% atau naik 0,02 bps dari sebelumnya di harga 99,40% memiliki imbal hasil 5,76%.
Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 104,72% memiliki imbal hasil 7,06% atau naik 0,01 bps dari sehari sebelumnya di harga 104,87% memiliki imbal hasil 7,043%.
Pada Kamis (8/1), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,01 bps di level 119,73 dari sebelumnya di level 119,74.
Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,01 bps di level 110,49 dari sebelumnya di level 110,50.
Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,39% dari sebelumnya di level 6,34% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,83% dari sebelumnya di level 2,84% sehingga spread di level kisaran 356 bps lebih tinggi dari sebelumnya 349,4 bps.
Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya masih cenderung variatif naik tipis.
Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,07%-8,09%. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 8,87%-8,92%.
Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,98%-10,01%, dan pada rating BBB di kisaran 12,51%-12,86%.
Pergerakan imbal hasil obligasi AS yang kembali menguat seiring dengan rilis positif data-data ekonomi AS yang diasumsikan akan memicu kenaikan tingkat suku bunga The Fed memberikan sentimen negatif pada pergerakan obligasi dalam negeri.
Pelaku pasar masih cenderung melakukan aksi jual sehingga pasar obligasi diperkirakan masih akan cenderung kembali melemah. "Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas sehingga pergerakan pasar obligasi tidak melemah lebih dalam. Tetap mewaspadai sejumlah sentimen yang masih dapat menahan kenaikan," imbuh Reza. (jaw)

0 comments