Realisasi Kebijakan Harga Gas 6 USD per MMBTU Tak Sesuai Harapan | IVoox Indonesia

June 21, 2025

Realisasi Kebijakan Harga Gas 6 USD per MMBTU Tak Sesuai Harapan

antarafoto-pertamina-ep-temukan-sumber minyak dan gas baru-di-kabupaten-bekasi-201223-fm-
Aktivitas sumur eksplorasi East Pondok Aren (EPN) -001 di WK PEP Tambun Field, di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023). PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding menemukan potensi cadangan. minyak serta gas bumi di sumur ekplorasi wilayah kerja PEP Tambun Field, Kabupaten Bekasi yang ditajak pada 18 Agustus 2023 menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan berhasil mengalirkan minyak 402 BOPD dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD di kedalaman 2.590 mMD. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

IVOOX.id - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan realisasi kebijakan penerapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan sektor industri.

Pasalnya kata dia banyak perusahaan industri yang belum menerima manfaat harga gas USD6 per Million British Thermal Unit (MMBTU). 

“Pada tahun 2023, hanya 76,95 persen di Jawa Bagian Barat atau hanya sekitar 939,4 BBTUD dibayar dengan harga USD 6,5 per MMBTU, sisanya harus dibayar dengan harga normal sebesar USD 9,12 per MMBTU,” kata Agus dalam keteranganya dikutip pada Jumat (5/1/2024).

Selain itu, menurutnya masih banyak sektor industri yang memperoleh volume gas lebih rendah atau tidak sesuai dengan jumlah yang sudah menjadi kontrak antara industri dan pihak penyedia.

"Kebijakan HGBT memang dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan yang kami inginkan, jauh dari ideal di mata kami. Oleh karenanya, carut marut terkait HGBT ini tentu mengurangi daya saing industri kita,” papar Agus.

Kendati begitu menurut Agus sektor industri manufaktur RI masih terus membaik. Hal itu lantaran kata dia didukung dari beragam kebijakan strategis pemerintah yang telah berjalan secara on the right track. 

“Laju industri manufaktur kita bisa lebih cepat di akhir tahun 2023. Kami juga optimistis di tahun 2024 bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.

“Alhamdulillah, PMI Manufaktur Indonesia tetap berada dalam fase ekspansi selama 28 bulan berturut-turut. Capaian ini hanya Indonesia dan India yang mampu mempertahankan level di atas 50 poin selama lebih dari 25 bulan. Kinerja baik ini tentu harus kita jaga dan tingkatkan,” kata tambahnya.

0 comments

    Leave a Reply