Rano Karno Janjikan Pembangunan SPBU Apung dan Pengelolaan Air Bersih di Kepulauan Seribu | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Rano Karno Janjikan Pembangunan SPBU Apung dan Pengelolaan Air Bersih di Kepulauan Seribu

Rano Karno
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno dalam debat Cagub DKI di putaran ke dua di Jakarta Utara Minggu (27/10/2024). IVOOX.ID/Tangkapan layar youtube KPU DKI Jakarta

IVOOX.id – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, menyatakan komitmennya untuk menangani tantangan transportasi dan air bersih di Kepulauan Seribu. Saat menghadiri debat kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, pada Minggu (27/10/2024), Rano menegaskan bahwa salah satu solusi strategisnya adalah pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) apung. Fasilitas ini dirancang untuk membantu warga yang selama ini kesulitan mengakses bahan bakar solar guna mendukung transportasi antar pulau, yang merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat kepulauan.

Rano, menceritakan pengalamannya setelah mengunjungi dua pulau di Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Bidadari dan Pulau Ujung Jawa. Dalam kunjungannya, Rano menerima keluhan langsung dari para warga yang kesulitan memperoleh bahan bakar solar. Menurut Rano, solar sangat penting bagi operasional kapal sebagai alat transportasi utama untuk aktivitas antar-pulau di wilayah tersebut. "Warga di Kepulauan Seribu mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan solar, padahal mereka sangat bergantung pada transportasi laut," ujar Rano.

Lebih jauh, Rano menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam menyediakan fasilitas yang memadai bagi warga kepulauan agar mereka dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa harus khawatir terhadap akses bahan bakar. Jika ia dan pasangannya Pramono Anung terpilih, Rano berjanji untuk segera membangun SPBU apung di Kepulauan Seribu

Selain masalah transportasi, Rano juga memberikan perhatian khusus terhadap persoalan air bersih, yang menjadi tantangan besar bagi masyarakat di kepulauan. Ia mengungkapkan bahwa upaya serupa pernah dilakukan di wilayah pesisir Bayah, Banten, di mana ia terlibat dalam inisiatif memberdayakan warga untuk menanam rumput laut sebagai salah satu cara mendukung pengelolaan air bersih. Metode ini melibatkan proses pengeringan rumput laut melalui teknik “solar tunnel drying,” yang dapat mengurangi kadar air dalam rumput laut hingga sekitar 35 persen.

Proses pengeringan ini bisa menghasilkan air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti memasak dan minum. Menurut Rano, budidaya rumput laut dapat diadaptasi untuk Kepulauan Seribu, di mana pengelolaan sumber air bersih masih menjadi kendala yang perlu segera diselesaikan.

Ia menambahkan bahwa inisiatif tersebut juga akan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat melalui produksi rumput laut yang memiliki nilai jual di pasar lokal maupun internasional.

Dalam penutupnya, Rano menyatakan bahwa program SPBU apung dan pengelolaan air bersih ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat. Dengan menjawab tantangan-tantangan utama yang dihadapi warga Kepulauan Seribu, ia berharap Jakarta dapat semakin inklusif dan mampu memberikan solusi yang tepat sasaran bagi semua wilayahnya. “Sebagai pusat grosir dan aktivitas utama, Jakarta harus mampu memberikan layanan publik yang merata hingga ke daerah kepulauan. Kami ingin menjadikan Kepulauan Seribu sebagai bagian penting dari visi Jakarta yang berdaya dan tangguh,” ujar Rano.

0 comments

    Leave a Reply