Presiden Prabowo Perintahkan Operasi Besar Tutup 1.000 Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung | IVoox Indonesia

October 20, 2025

Presiden Prabowo Perintahkan Operasi Besar Tutup 1.000 Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung

Tambang timah di Bangka
Dokumentasi aktivitas tambang biji timah tanpa izin dekat pinggir pantai Cemara Bangka. ANTARA/Kasmono

IVOOX.id – Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan TNI, Polri, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk menggelar operasi besar-besaran guna menutup jalur penyelundupan timah yang ditambang secara ilegal dari sekitar 1.000 lokasi penambangan di Bangka Belitung. Presiden menyebut praktik tersebut telah merugikan negara hingga puluhan triliun rupiah.

“Bangka Belitung cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia. Itu terdapat 1.000 tambang ilegal. 1.000 tambang ilegal. Mulai tanggal 1 September kemarin, saya perintahkan TNI, Polri, Bea Cukai bikin operasi besar-besaran di Bangka Belitung, menutup yang selama ini hampir 80 persen hasil timah diselundupkan. 80 persen timah, kita, kita tutup!,” kata Prabowo di hadapan sejumlah pimpinan partai politik dalam Musyawarah Nasional ke-VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa operasi tersebut akan mampu menyelamatkan potensi kerugian negara hingga Rp 22 triliun pada periode September-Desember 2025, bahkan bisa mencapai Rp 45 triliun sampai tahun 2026.

Prabowo membeberkan selama ini para penyelundup menggunakan berbagai cara untuk mengeluarkan hasil timah dari Bangka Belitung, mulai dari perahu kecil hingga kapal penumpang. “Sekarang tutup, tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar,” ujarnya.

Selain soal penyelundupan timah, Prabowo juga menyoroti potensi mineral tanah jarang (rare earth) yang terkandung dalam limbah tambang timah. “Yang lebih merisaukan tetapi juga memberi harapan, ternyata limbahnya, limbahnya memiliki nilai yang sangat tinggi, karena limbahnya ternyata berisi mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth. Jadi, saudara-saudara, mungkin pejabat-pejabat kita tidak mengerti, dia kira limbah, padahal tanah jarang,” katanya.

Untuk itu, Presiden memerintahkan Bea Cukai merekrut ahli-ahli kimia agar dapat mengidentifikasi kandungan tanah jarang dari material limbah tambang. “Ini saya sekarang perintahkan Bea Cukai itu harus merekrut beberapa ahli kimia supaya (bisa) ngecek. Dia lihat pasir, padahal pasir ini nilainya luar biasa,” ujar Prabowo.

Lebih jauh, ia menegaskan kebijakan bersih-bersih tambang ilegal tidak hanya berlaku untuk timah, melainkan juga sektor tambang lain seperti nikel, batu bara, dan bauksit. “Ini saya perintahkan untuk segera ditertibkan, dibersihkan tambang ilegal, atau diambil alih negara,” katanya.

Prabowo optimistis langkah ini akan mencegah kebocoran penerimaan negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Ini menjanjikan bahwa bila kita tegakkan ini Insyaallah penerimaan negara jauh lebih besar, kebocoran kita tutup sehingga negara akan makmur,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply