Prabowo Resmikan KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital di Bali | IVoox Indonesia

June 30, 2025

Prabowo Resmikan KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital di Bali

Presiden Prabowo Subianto (kanan) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur
Presiden Prabowo Subianto (kanan) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital di Kota Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

IVOOX.id – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di KEK Kesehatan Sanur, Kota Denpasar, Bali, Rabu (25/6/2025) sore.

“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada sore hari ini, hari Rabu 25 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dan Bali International Hospital,” kata Presiden Prabowo yang disambut dengan riuh tepuk tangan tamu undangan di lokasi peresmian, Bali Beach, Denpasar, Rabu (25/6/2025), dikutip dari Antara.

Selepas itu, Presiden lanjut menempelkan telapak tangannya sebagai simbol peresmian, dan menandatangani dua prasasti peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital.

Dalam prosesi penandatangan prasasti, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Dalam pidatonya saat acara peresmian, Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan inisiatif semua pihak yang berhasil mewujudkan KEK Kesehatan Sanur. Presiden juga berterima kasih, dan mengajak semua pihak untuk berterima kasih kepada Presiden Ke-7 Joko Widodo yang merintis pembentukan KEK Kesehatan Sanur.

“Saya kira ini adalah suatu terobosan, yang pertama kali di Republik kita, kita mencanangkan atau membuat suatu kawasan ekonomi khusus, yang diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan bertaraf dunia, bertaraf internasional,” kata Presiden Prabowo.

Presiden kemudian berharap KEK Kesehatan Sanur dapat menjadi opsi bagi warga negara Indonesia yang sebelumnya lebih memilih berobat di luar negeri, mengingat Bali International Hospital yang ada di dalamnya juga hadir menawarkan layanan kesehatan bertaraf internasional.

“Pengeluaran kesehatan adalah sesuatu yang saya kira mengambil porsi besar dari pengeluaran setiap keluarga, warga negara. Karena itu, negara harus hadir, negara harus berani menjadi pelopor dalam menjamin dan menjaga kesehatan seluruh rakyatnya,” sambung Presiden.

Presiden kemudian menekankan kesehatan merupakan salah satu wahana untuk mewujudkan pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karena itu, dalam rangka membangun kemandirian bangsa, KEK ini, KEK kesehatan ini sangat penting, karena itu saya sangat menghargai dan apresiasi langkah ini,” kata Presiden Prabowo.

Dalam acara peresmian itu, jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih yang hadir, di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, kemudian Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Ada pula Wakil Menteri BUMN/COO Danantara Dony Oskaria, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati, dan jajaran direktur utama BUMN dari InJourney, serta Pertamina.

KEK Kesehatan Sanur Diklaim Sebagai Terobosan

Presiden RI Prabowo Subianto memuji Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur sebagai sebuah terobosan, mengingat KEK Sanur merupakan kawasan ekonomi khusus pertama yang bergerak di bidang kesehatan.

"Saya kira (KEK Sanur) ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita, kita mencanangkan, atau membuat kawasan ekonomi khusus untuk pelayanan kesehatan bertaraf dunia, bertaraf internasional," kata Presiden Prabowo saat berpidato dalam acara peresmian KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH) di Kota Denpasar, Sanur, Rabu (25/6/2025) sore, dikutip dari Antara.

Presiden Prabowo dalam pidato yang sama menekankan bahwa KEK Kesehatan Sanur merupakan salah satu terobosan untuk mengejar ketertinggalan, terutama di bidang kesehatan. Menurut Presiden, adanya KEK Kesehatan Sanur pun perlu ditiru oleh sektor-sektor lain.

"Indonesia negara yang mau berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa lain. Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang enggak bener,” kata Presiden.

Prabowo lantas berkata, "Tinggalkan itu! Tidak ada tempat. Rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintahan yang efisien, pelayanan yang baik, pertanggungjawaban setiap uang rakyat, tidak boleh disalahgunakan."

“Hari ini," kata Presiden, "KEK ini contoh, salah satu terobosan ke arah mengejar ketertinggalan kita, dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain."

Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang yang punya visi menjadi negara maju, tentu harus punya fasilitas kesehatan terbaik yang dapat dibanggakan, dan bertaraf dunia.

"Saya melihat Bali International Hospital itu luar biasa juga. Waktu saya masuk, saya kira hotel. Memang, rumah sakit nuansa hotel. Lantainya marmer. Maksudnya, Indonesia adalah negara besar, negara berkemajuan, dinamis sehingga kita juga harus punya fasilitas terbaik," kata Presiden Prabowo.

Prabowo juga berharap Bali International Hospital yang berada di KEK Kesehatan Sanur dapat menerima pasien-pasien dari kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

Presiden meresmikan KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital di Bali Beach, Denpasar, Bali, Rabu sore. Peresmian dua proyek strategis nasional itu merupakan bagian dari agenda Presiden Prabowo di Kota Denpasar, Bali, Rabu.

Presiden Prabowo, pada hari yang sama, Rabu siang, juga meresmikan pusat kesehatan dan estetika Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah di Kota Denpasar.

Bali International Hospital (BIH) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar telah beroperasi sejak 14 April 2025. Dalam hari-hari pertamanya beroperasi, BIH telah melayani 19 pasien yang mengakses pemeriksaan kesehatan menyeluruh (MCU) dan 14 pasien gawat darurat.

Rumah sakit internasional BIH memiliki luas 67.465 meter persegi dengan 255 tempat tidur yang berlokasi dekat kawasan wisata Sanur dengan daya tarik Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.

Adapun layanan unggulan di rumah sakit tersebut, antara lain, kardiologi, kanker, saraf, saluran pencernaan, dan ortopedi/tulang (CONGO).

Sementara itu, KEK Kesehatan Sanur, yang memiliki luas 41,26 hektare, ditargetkan mampu mengundang investasi mencapai sekitar Rp 10,2 triliun dengan menyerap sekitar 43.647 orang tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung.

KEK Kesehatan Sanur juga diharapkan menyerap pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di BIH dengan total pasien antara 123.000 dan 240.000 orang pada tahun 2030.

Jika pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri berkurang, harapannya ada penghematan devisa dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri. Perkiraan devisa yang dihemat sebesar Rp 86 triliun, dan potensi penambahan devisa hingga 2045 diproyeksikan mencapai Rp 19,6 triliun.

0 comments

    Leave a Reply