Pesepak Bola Hwang Ui Jo Mengambil Tindakan Hukum Bagi Penyebar Informasi Pribadinya

IVOOX.id, Korea Selatan - Hwang Ui-jo (31), tim sepak bola nasional Korea Selatan, menggugat seorang netizen yang memposting artikel di media sosial yang mengungkap kehidupan pribadinya.

Sebelumnya, seorang netizen membagikan artikel panjang, foto, dan video yang menyebutkan dirinya menjalin hubungan dengan Hwang Uijo.

Dalam postingan tersebut, dia mengklaim bahwa Hwang Ui-jo memiliki hubungan dengan banyak wanita dan menyebabkan beberapa kerugian bagi para wanita tersebut.

Beberapa wanita yang disebutkan adalah influencer sampai selebriti.

Mengenai hal ini, UJ Sports, perusahaan manajemen Hwang Ui-jo, segera mengeluarkan pernyataan saat kontroversi menyebar, dengan mengatakan, "Kami telah mengonfirmasi bahwa rumor tak berdasar dan fitnah seksual telah tersebar sehubungan dengan kehidupan pribadi sang pemain."

Pengacara Hwang Ui-jo mengatakan, "Saya mengajukan pengaduan ke Kantor Polisi Seongdong sehari sebelumnya dengan tuduhan menyamar sebagai pacar Hwang Ui-jo, memposting postingan media sosial, dan menggunakan netizen yang mengirim pesan ancaman untuk pencemaran nama baik di bawah Jaringan Informasi dan Komunikasi. Tindakan dan penggunaan materi yang difilmkan di bawah Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual," katanya.

Dia menambahkan, “Saya telah mengirimkan 5 akun media sosial yang mengirim pesan ancaman dan memposting postingan sebagai materi terkait,” dan menambahkan, “Saya pikir sangat mungkin (pemilik 5 akun) adalah orang yang sama.”

Dia melanjutkan, "Pada bulan Oktober tahun lalu, ponsel saya dicuri saat saya tinggal di sebuah asrama di Yunani, dan setelah itu, saya menerima telepon yang mengatakan, 'Jika Anda tidak melakukan apa yang saya perintahkan, saya akan menyebarkannya, foto yang berhubungan dengan kehidupan pribadi Anda.'"

Dia mengatakan bahwa dia akan melakukan penyebaran beberapa foto dan video sebagai pembalasan ketika dia tidak menanggapi ancaman tersebut.

Di sisi lain, karena postingan tersebut kontroversial, bahkan sejumlah artikel tentang penjualan video terkait telah diposting di media sosial, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang penyalahgunaan.

Pengacara Hwang Ui-jo juga mengatakan, "Video tersebut didistribusikan ulang, menyebabkan kerusakan sekunder dan tersier."