Pergerakan Mata Uang Global Cenderung Stabil, Tekanan Gejolak Virus Korona Mereda

IVOOX.id, Jakarta - Pergerakan di pasar valuta asing Asia pada pembukaan, Senin (27/4), cenderung stabil, di tengah tanda-tanda perkembangan positif dalam perang global melawan virus korona. Para trader juga menunggu pertemuan penting kebijakan Bank of Japan.

Kasus kematian akibat virus korona melambat dalam lebih dari sebulan terkahir, terutama di Spanyol, Italia, dan Prancis. Sementara itu angka kematian yang dilaporkan di AS dan New York merupakan yang terendah sejak akhir Maret.

"Pekan ini akan sangat besar peran dari perspektif data makro, dan sejauh mana perekonomian global menghadapi Covid-19," kata Simon Ballard, kepala ekonom di First Abu Dhabi Bank. "Sampai kita jelas telah melewati puncak wabah dalam skala global, dan dapat dengan layak menganggap bahwa tidak ada risiko yang berarti dari gelombang kedua infeksi, kami percaya strategi investasi defensif akan tetap menjadi yang paling penting," imbuhnya, seperti dikutip Bloomberg, Senin (27/4).

Federal Reserve AS akan bergabung dengan Bank of Japan (BoJ) dan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengumumkan keputusan kebijakannya pada pekan ini. Pertempuran melawan pandemi berlanjut dengan langkah sejumlah negara untuk mengendurkan penerapan lockdown . Beberapa negara ekonomi utama akan merilis angka PDB pada bulan ini, dan rilis kinerja sejumlah perusahaan global akan terus membanjiri pasar, termasuk dari Amazon.com Inc., Barclays Plc dan Samsung Electronics Co.

Semenrara itu, Gubernur New York Andrew Cuomo mulai merancang untuk membuka kembali perekonomian wilayahnya secara bertahap, yang dimulai dengan konstruksi dan manufaktur. Menurutnya, langkh pelonggaran dapat dimulai setelah 15 Mei, mungkin di bagian utara Kota New York. Italia dan Spanyol, dua negara Eropa yang paling terpukul oleh serangan wabah Covid-19, bersama dengan tetangganya Prancis, juga mengisyaratkan langkah tentatif untuk membuka perekonomiannya secara terbatas.