Penyaluran KUR Lebih Banyak Dirasakan Sektor Perdagangan

iVooxid, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memandang realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) lebih banyak dinikmati oleh sektor perdagangan dibanding sektor yang lain.
Menteri Kordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengutarakan, penyaluran KUR sampai akhir Agustus 2016 masih mencapai 68 persen, dari total keseluruhan penyaluran KUR. Angkanya mencapai Rp64,7 triliun yag disalurkan kepada sekitar 2.983.417 debitur.
Sektor perdagangan, kata Darmin, lebih banyak disalurkan ketimbang sektor-sektor lainnya. Penyaluran KUR ke sektor pertanian (termasuk perkebunan, kehutanan) misalnya hanya sebesar 15,51 persen, sektor jasa lebih lebih kecil lagi yakni 10,86 persen, kemudian ada sektor pengolahan mencapai 4,49 persen, sementara sektor perikanan mencapai 1,15 persen.
“Padahal arah yang diinginkan pemerintah, KUR mestinya menyasar kredit mikro. Komposisi yang sekarang belum sesuai dengan komposisi perekonomian kita. Kita ingin KUR ini lebih disalurkan kepada petani, nelayan dan peternak,†ungkap Darmin di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Salah satu penyebab tersendatnya realisasi KUR ke sektor pertanian, diakui Darmin, karena minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki kalangan bank penyalur untuk menjangkau para calon debitur di lapangan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman d Hadad menambahkan, agar pemerintah dapat melakukan pendekatan berbeda untuk meningkatkan realisasi KUR di luar sektor perdagangan yang masih minim penyalurannya.
“Pemerintah perlu mendalami kemungkinan adanya KUR khusus untuk mendorong ekskalasi pertumbuhan KUR di luar sektor perdagangan,†pungkas Muliaman.(ava)

0 comments