Pentagon Melakukan Penelitian Untuk Mengontrol Drone Lewat Gelombang Otak

IVOOX.id - Jika saat ini mengendalikan drone bisa melalui smartphone, maka Pentagon akan membuatnya bisa dikendalikan lewat gelombang otak.

Tim peneliti sedang mengerjakan teknologi untuk mewujudkannya, Pentagon ingin membuat para prajurit mengendalikan drone militer hanya dengan menggunakan gelombang otak sehingga tidak perlu repot membawa hal lainnya.

Ahli saraf DARPA Al Emondi mengatakan bahwa mengendalikan drone lewat gelombang otak memiliki kecepatan yang tidak bisa dibandingkan dengan mereka yang masih menggunakan perangkat.

"Bekerja dengan drone dan gerombolan drone, beroperasi dengan kecepatan pemikiran daripada melalui perangkat mekanis. Hal-hal semacam itulah yang sebenarnya menjadi tujuan perangkat ini," ujar Al Emondi seperti dilansir dari futurism.

Emondi mengepalai program Neuroteknologi Nonsurgical Generasi Berikutnya DARPA, yang diluncurkan oleh agensi tersebut pada bulan Maret 2018 dengan harapan mengembangkan antarmuka otak-komputer (BCI) yang tidak harus ditanamkan secara operasi.

Penciptaan perangkat yang memungkinkan tentara mengendalikan drone dengan pikiran mereka menimbulkan berbagai pertanyaan

Apa yang terjadi jika seorang prajurit secara tidak sengaja memikirkan perintah, misalnya? Atau musuh mengambil salah satu perangkat dan memakainya sendiri?

Di samping "bagaimana jika" yang rumit itu, teknologi yang dikembangkan untuk militer sering kali membuat jalan menuju kehidupan sipil pada akhirnya, dan sulit untuk melebih-lebihkan dampak potensial dari BCI non-invasif kelas militer pada masyarakat.

Saat ini para peneliti tersebut masih mengembangkan sistem tersebut, sehingga nantinya tidak hanya dapat digunakan oleh para prajurit untuk mengendalikan drone, namun juga masyarakat sipil bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.