Pemerintah Pertimbangkan Blokir Gim Roblox | IVoox Indonesia

August 18, 2025

Pemerintah Pertimbangkan Blokir Gim Roblox

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

IVOOX.id – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pemerintah membuka kemungkinan untuk memblokir permainan digital yang mengandung unsur kekerasan apabila terbukti berdampak negatif terhadap perilaku generasi muda.

Pernyataan Prasetyo tersebut merespons Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti yang melarang murid bermain gim Roblox karena banyak mengandung adegan kekerasan.

"Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan di situ mempengaruhi perilaku dari adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan (diblokir). Kita mau melindungi generasi kita, enggak ragu-ragu juga kita. Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup, enggak ada masalah," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8/2025),dikutip dari Antara.

Prasetyo menekankan perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada satu platform tertentu, melainkan mencakup seluruh bentuk konten digital yang berpotensi membentuk perilaku menyimpang pada anak-anak dan remaja, termasuk gim, siaran televisi, media sosial, hingga pemberitaan di media arus utama.

Menurut dia, upaya melindungi generasi muda dari konten negatif merupakan tanggung jawab bersama, baik secara moral, etik, maupun sosial.

Prasetyo mencontohkan sejumlah peristiwa kekerasan yang melibatkan anak terhadap orang tuanya sebagai bentuk kekhawatiran atas pengaruh konten semacam itu.

"Kita harus betul-betul mencoba mengurangi hal-hal yang bisa menumbuhkan sesuatu yang kurang baik bagi yang menonton, terutama bagi generasi muda-generasi muda kita.," ujar Prasetyo.

Lebih lanjut dia menyebut Kementerian Komunikasi dan Digital telah melakukan evaluasi harian terhadap berbagai platform, termasuk televisi, media sosial, dan aplikasi permainan untuk mendeteksi keberadaan unsur kekerasan, kebencian, maupun perilaku destruktif lainnya.

Dia menambahkan perlindungan terhadap generasi muda merupakan hal penting mengingat Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari ribuan pulau, suku, agama, dan bahasa.

"Bapak Presiden mengingatkan kepada kita semua untuk kita selalu mawas diri. Sehingga apapun tadi bentuknya yang bisa mempengaruhi atau memicu terjadinya saling, antara satu sama lain ini sebisa mungkin kita minimalisir," ucap dia.

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengingatkan bahaya permainan Roblox dan melarang para murid untuk bermain Roblox dikarenakan permainan tersebut menampilkan banyak adegan kekerasan.

“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya,” kata Mendikdasmen Mu'ti di Jakarta, Senin (4/8/2025), dikutip dari Antara.

Lindungi Generasi Muda dari Roblox

Terpisah, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo menegaskan bahwa langkah pengawasan terhadap gim seperti Roblox merupakan bagian dari upaya Pemerintah melindungi generasi muda dari pengaruh negatif di ruang digital.

"Kita ingin melindungi anak-anak kita dari hal-hal atau pengaruh-pengaruh negatif yang ada di dunia digital," ujar Angga Raka di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8/2025), dikkutip dari Antara.

Dia menyampaikan bahwa pemerintah tidak hanya menyoroti satu platform tertentu, tetapi secara menyeluruh menelusuri berbagai konten digital yang berpotensi melanggar norma atau membahayakan perkembangan anak.

Menurut dia, jika ditemukan pelanggaran, maka negara perlu hadir untuk memberikan perlindungan.

Kementerian Komunikasi dan Digital disebut telah memiliki sejumlah instrumen seperti Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik dalam perlindungan anak atau PP Tunas untuk memastikan keamanan pengguna digital, terutama anak-anak.

Dia menilai perlindungan terhadap anak di ruang digital merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan media. Oleh karena itu, klasifikasi usia dalam permainan digital menjadi penting dan perlu diawasi penerapannya.

Selain pengawasan konten, Angga Raka juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan pemahaman kepada anak terkait batasan dan etika dalam menggunakan teknologi.

"Edukasi itu penting, pengawasan orang tua itu penting. Jadi anak juga sejak dini sudah diajarkan bahwa ya diajarkan menggunakan teknologi, tapi dia juga harus tahu batasan-batasan, dia tahu norma-norma yang ada, yang jelas hal-hal positif lah yang harus menjadi pembelajaran buat anak-anak dan generasi bangsa kita," pungkas dia.

0 comments

    Leave a Reply