Ombudsman: Omzet Pedagang Turun hingga 50 Persen Imbas Polemik Beras Oplosan | IVoox Indonesia

August 26, 2025

Ombudsman: Omzet Pedagang Turun hingga 50 Persen Imbas Polemik Beras Oplosan

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

IVOOX.id – Ombudsman RI menemukan adanya penurunan signifikan omzet pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur di tengah polemik beras ‘oplosan’ yang belakangan ramai diperbincangkan.

Hal itu disampaikan Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Yeka Hendra Fatika usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PIBC pada Senin (11/8/2025). Yeka mengatakan, sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan penjualan antara 20-50 persen sejak isu beras oplosan mencuat di publik.

“Dari keterangan pedagang, misalnya mereka biasanya menjual 15-20 ton beras perhari, namun saat ini hanya 6-10 ton beras perhari,” ujar Yeka dalam siaran pers Senin (11/8/2025).

Yeka menyampaikan berdasarkan data Pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, perbandingan in-out beras di PIBC antara periode 1-10 Juli 2025 dan 1-10 Agustus 2025 terjadi penurunan beras yang masuk 22,97 persen dan yang keluar 20,84 persen.

Dari sisi harga, Ombudsman RI menemukan terjadi kenaikan harga beras di PIBC. Harga jual termurah Rp 13.150 dan harga termahal Rp 14.760. Rata-rata kenaikan harga beras sebesar Rp 200 pada 2 minggu terakhir.

Dampak dari penurunan penjualan juga dirasakan oleh tenaga kerja di sektor bongkar muat. Berdasarkan data Koperasi Jasa Pekerja Bongkar Muat PIBC, dari sekitar 1.200 anggota, sebanyak 80 persen tidak bekerja karena menurunnya volume pembelian beras di pasar induk tersebut.

“Situasi ini memerlukan perhatian serius pemerintah. Perlindungan terhadap konsumen harus berjalan beriringan dengan perlindungan terhadap keberlangsungan pelaku usaha dan pekerja,” ujar Yeka.

Ombudsman RI kata dia akan menindaklanjuti temuan ini dengan melakukan koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait, guna mencari solusi agar pasar kembali bergairah, sekaligus memastikan perdagangan beras tetap transparan dan sesuai ketentuan. 

0 comments

    Leave a Reply