OJK Sebut Fintech akan Terus Tumbuh Capai 130 Miliar USD

IVOOX.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa industri fintech di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh pasar yang luas.
Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, Moch. Ihsanuddin, mengungkapkan bahwa peluang untuk mengembangkan inovasi digital di sektor keuangan merupakan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air.
Pada acara peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023 dan The 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023 di Gedung BEI, Jakarta Rabu (1/11/2023), Ihsanuddin mengungkapkan bahwa jumlah penyelenggara inovasi keuangan digital di Indonesia telah meningkat dari 87 penyelenggara pada tahun 2022 menjadi 99 penyelenggara pada tahun 2023, mencatat pertumbuhan sebesar 13,7 persen.
“Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah penyelenggara inovasi keuangan digital dari 87 penyelenggara di tahun 2022 menjadi 99 penyelenggara di tahun 2023 atau meningkat sebesar 13,7 persen,” ujar Ihsanuddin Rabu, (1/11/2023).
Ihsanuddin juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam industri fintech. Selain bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan, fintech diharapkan dapat menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, lembaga pendidikan, dan lembaga penelitian, untuk meningkatkan inovasi dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.
“Selain dengan lembaga jasa keuangan, fintech diharapkan juga dapat menjalin sinergi dengan beberapa pihak di antaranya Pemerintah termasuk OJK, Bank Indonesia dan Kemenkeu maupun Lembaga Pendidikan dan Penelitian dalam rangka memperluas jangkauan layanan mereka, meningkatkan inovasi, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan,” katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan. Laporan SEA e-Conomy 2022 oleh Temasek, Google, dan Bain & Company mencatat bahwa nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 77 miliar dolar AS pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Data dari Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Triwulan III 2023 juga menunjukkan pertumbuhan nilai transaksi Uang Elektronik dan QRIS, dengan sebagian besar pengguna dan pedagang merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, berdasarkan data OJK, outstanding pinjaman peer-to-peer lending per September 2023 juga mengalami pertumbuhan sebesar 14,28 persen (year on year).
Bulan Fintech Nasional dan Indonesia Fintech Summit & Expo menjadi platform penting bagi pelaku industri fintech untuk memamerkan inovasi produk mereka dan berdialog dengan regulator, termasuk OJK, Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan. Sejumlah perusahaan fintech juga akan menyelenggarakan program promosi selama BFN.
Sekretaris Jenderal AFTECH, Budi Gandasoebrata, menjelaskan bahwa BFN juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia, khususnya untuk generasi muda. BFN 2023 juga mengajak masyarakat untuk mengikuti kampanye digital #SiPalingFintech, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang fintech dan mendukung digitalisasi UMKM.
“Sebagai Asosiasi yang resmi ditunjuk oleh OJK untuk menaungi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD), ajang Bulan Fintech Nasional dan 5th Indonesia Fintech Summit & Expo juga menjadi upaya AFTECH memperkenalkan fintech IKD untuk berkolaborasi dengan lembaga jasa keuangan lain atau dengan perusahaan secara umum,” tutup Budi.

0 comments