OJK: Perkembangan Pasar Modal Syariah Terkendala Literasi | IVoox Indonesia

May 8, 2025

OJK: Perkembangan Pasar Modal Syariah Terkendala Literasi

IHSG Diperkirakan Cenderung Menguat Pada Pergadangan Hari Ini

iVOOXid, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa perkembangan pasar modal syariah masih terkendala oleh tingkat literasi yang relatif masih minim.

"Produk pasar modal seperti sukuk (obligasi syariah) dan reksa dana syariah masih sangat kecil. Kami melihat, permasalahan yang paling mendasar adalah literasi," ujar Direktur Pengawas Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasasi di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Menurut dia, sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengetahui industri pasar modal syariah sehingga produk-produk yang ada di dalamnya menjadi kuarang dikenal.

Berdasarkan survei, indeks literasi terhadap pasar modal syariah hanya mencapai sebesar 0,02 persen, sedangkan inklusi terhadap pasar modal syariah sebesar 0,01 persen.

"Kita akan terus berupaya untuk melakukan sosialisasi mengenai pasar modal syariah, seperti produk-produknya dan peraturannya sehingga literasi pasar modal syariah meningkat," katanya.

Ia menambahkan bahwa salah satu yang juga menjadi kendala literasi pasar modal syariah, yakni daerah-daerah di Indonesia yang masih sulit dijangkau serta luasnya wilayah Indonesia.

"Semua pihak saya rasa sudah melakukan literasi dengan gencar. Tetapi karena jangkauanya sangat luas, akhirnya belum semuanya sempat tersentuh," katanya.

Fadilah Kartikasasi mengharapkan bahwa dengan berkembangnya sistem perdagangan secara internet (trading online) di pasar modal domestik dapat memudahkan berbagai pihak mengupayakan peningkatan literasi pasar modal, terutama berbasis syariah.

"Kalau sosialisasi secara manual kita butuh sumber daya manusia, energi, dan biaya. Itu kan terbatas. Maka dengan sistem 'online trading' akan sangat mempermudah bagi masyarakat mengakses. Jadi sebenarnya kita juga sudah melakukan upaya itu dengan pelaku pasar bursa efek," paparnya.

Saat ini, ia mengemukakan bahwa sudah terdapat 12 sistem online trading syariah (SOTS) yang telah diluncurkan oleh pelaku pasar di bursa efek Indonesia.

Diharapkan, melalui sistem itu produk-produk di pasar modal berbasis syariah dapat lebih berkembang.

"Melalui SOTS, juga terdapat produk reksa dana. Artinya bisa membeli reksa dana melalui SOTS itu. Jadi, masyarakat bisa lebih mudah memilih," katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply