<b>Minim Katalis, Laju Pasar Obligasi masih Terancam</b> | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Minim Katalis, Laju Pasar Obligasi masih Terancam

Reza Priambada
Reza Priambada

IVOOX.id, Jakarta – Pergerakan pasar obligasi masih cenderung dalam tren pelemahannya. Meski pergerakan rupiah mulai membaik, tidak cukup kuat mengangkat pasar obligasi.


“Di sisi lain, mulai adanya indikasi kenaikan imbal hasil obligasi AS seiring masih adanya kekhawatiran potensi terjadinya perang dagang AS-Tiongkok dan penantian beberapa rilis data AS membuat pergerakan imbal hasil obligasi AS meningkat dan berimbas pada penurunan obligasi dalam negeri,” kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Selasa (27/3/2018).


Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor, ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,60 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 3,11 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 1,44 bps.


Laju pasar obligasi kembali bervariatif melemah. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,39% memiliki imbal hasil 5,99% atau naik 0,01 bps dari sebelumnya di harga 98,45% memiliki imbal hasil 5,98%.


Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,11% memiliki imbal hasil 7,39% atau turun -0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 100,95% memiliki imbal hasil 7,41%.


Pada Senin (26/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,06 bps di level 117,03 dari sebelumnya di level 117,10. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,05 bps di level 109,06 dari sebelumnya di level 109,11.


Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,92% dari sebelumnya di level 6,82% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,82% dari sebelumnya di level 2,83% sehingga spread di level kisaran 410,4 bps lebih tinggi dari sebelumnya 398,3 bps.


Pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali variatif naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,75%-8,80%.


Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,08%-9,10%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,32%-10,42%, dan pada rating BBB di kisaran 13,00%-13,05%.


Pergerakan pasar obligasi dalam negeri diperkirakan Reza masih terdapat potensi pelemahan seiring belum adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan yang terjadi.


“Meskipun demikian, kembali diharapkan pelemahan dapat lebih berkurang untuk menahan pelemahan lebih dalam. Tetap mewaspadai jika terdapat potensi pelemahan kembali,” pungkas Reza. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply