Minat Surat Utang LN Turun, Pemerintah Serap Rp10 Triliun

IVOOX.id - Pemerintah ungkap minat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 17 Oktober 2023 mengalami penurunan akibat naiknya tensi geopolitik di Timur Tengah. Pemerintah juga sudah menyerap dana sebesar Rp10,2 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 17 Oktober 2023.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan minat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 17 Oktober 2023 mengalami penurunan akibat naiknya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN hari ini tercatat menurun menjadi Rp16,99 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya sebesar Rp22,42 triliun pada 3 Oktober 2023.
“Kekhawatiran atas naiknya harga minyak dunia sebagai akibat naiknya tensi geopolitik di Timur Tengah mendorong mode risk off utamanya pada emerging markets assets,” kata Deni dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (17/10/2023) dikutip dari Antara.
Selain kekhawatiran terhadap persoalan geopolitik, Deni juga menyebut kebijakan The Fed yang diyakini akan mempertahankan suku bunga di level yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama (higher for longer) masih mempertahankan sikap wait and see investor.
Kemenkeu mencatat jumlah penawaran dari investor asing pada lelang SUN hari ini mencapai Rp2,58 triliun dengan mayoritas berada pada SUN bertenor 11 tahun sebesar Rp1,66 triliun atau 64,32 persen dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp1,04 triliun atau 10,18 persen dari total awarded bids.
SUN tenor 5 dan 11 tahun masih menjadi minat utama investor dengan jumlah penawaran masuk mencapai Rp10,03 triliun atau 60,87 persen dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp6,55 triliun atau 64,22 persen dari total awarded bids.
Deni juga menjelaskan volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir mendorong kenaikan rata-rata kenaikan imbal hasil (yield) yang diminta investor. Weighted Average Yield (WAY) yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini naik antara 1 s.d. 4 bps dari level lelang SUN sebelumnya.
Secara keseluruhan, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp10,2 triliun pada lelang SUN hari ini, dengan mempertimbangkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2023.
Serap dana Rp10,2 triliun dari lelang tujuh seri SUN
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan total penawaran yang masuk pada lelang kali ini adalah Rp16,98 triliun.
Ketujuh seri yang dilelang terdiri dari dua seri penerbitan baru dan lima seri pembukaan kembali. Secara rinci, keenam seri tersebut adalah SPN03240117 (penerbitan baru), SPN12241017 (penerbitan baru), FR0095 (pembukaan kembali), FR0100 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali), dan FR0089 (pembukaan kembali).
Lelang ketujuh seri tersebut dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).
Penyerapan terbesar berasal dari seri FR0100 sebesar Rp3,65 triliun. Seri tersebut menerima penawaran masuk sebesar Rp6,76 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,82982 persen.
Penyerapan terbesar berikutnya adalah seri FR0095 senilai Rp2,9 triliun, dengan penawaran masuk sebesar Rp3,27 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri itu adalah 6,67959 persen.
Selanjutnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,7 triliun dari seri FR0098 yang menerima penawaran masuk sebesar Rp3,13 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu 7,06987 persen.
Dari seri FR0097, pemerintah meraup dana sebesar Rp1,3 triliun. Penawaran masuk untuk seri tersebut adalah Rp2,16 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,10982 persen.
Penyerapan terakhir, yaitu dari seri FR0089 dengan nominal sebesar Rp650 miliar. Jumlah penawaran masuk untuk seri itu adalah Rp1,17 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,04859 persen.
Sementara dari seri SPN03240117 dan SPN12241017, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana, meski masing-masing seri menerima penawaran masuk sebesar Rp135 miliar dan Rp340 miliar.

0 comments