Minapadi Dorong Kaum Muda Sleman Gemar Bertani | IVoox Indonesia

May 10, 2025

Minapadi Dorong Kaum Muda Sleman Gemar Bertani

1

iVooxid, Sleman - Konsep minapadi yang dikembangkan di Dusun Cibluk, Margoluwih, Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mampu mendorong para pemuda setempat untuk gemar dan bangga menggeluti dunia pertanian.

"Dulu sebelum ada minapadi jarang sekali kaum muda yang mau ke sawah dan bertani, namun saat ini hampir semua pemuda di sini bangga menjadi petani," kata Ketua Kelompok Minapadi "Murakabi" Dusun Cibluk, Seyegan Sigit, Jumat (3/2/2017).

Menurut dia, para kaum muda di dusun setempat saat ini banyak yang bersemangat untuk kembali ke sawah untuk menggarap lahan milik orang tua mereka.

"Kaum muda mulai sadar bahwa meskipun tidak terlalu luas, lahan sawah yang dimiliki orang tua mereka jika digarap dengan serius, baik dan benar ternyata mampu mendatangkan penghasilan yang lumayan," katanya.

Ia mengatakan, bahkan kaum muda juga mampu mengembangkan usaha lain yang berhubungan dengan minapadi, seperti mengembangkan desa wisata pertanian, produksi olahan berbahan baku ikan seperti nila krispi, dawet nila, kripik belut dan lainnya.

"Bahkan juga mengembangkan 'home stay' bagi wisatawan, dan beberapa sektor produktif lainnya," katanya.

Sigit mengatakan, para pemuda dusun setempat saat ini tidak terlalu berambisi untuk mencari pekerjaan ke kota dan memilih mengembangkan potensi ekonomi yang ada di kampungnya.

"Mereka sangat optimistis dengan perpaduan dari sektor pertanian dan perikanan ini, dan tidak lagi terlalu berharap dapat bekerja di kota," katanya.

Minapadi yang dikembangkan di Dusun Cibluk juga mendapatkan dukungan dari Badan Pangan Dunia (FAO) PBB yang telah menyalurkan bantuan untuk pengembangan pertanian tradisonal tersebut.

FAO Representative di Indonesia Mark Smulders saat berkunjung ke Cibluk, Seyegan saat melakukan kunjungan ke Dusun Cibluk beberapa waktu lalu mengatakan, dalam waktu yang tidak begitu lama pendekatan inovatif yang mengombinasikan kearifan lokal dan teknik serta bahan tanam yang modern telah membawa tiga keuntungan pada petani, kelompok petani dan keluarga mereka.

"Tiga keuntungan itu adalah naiknya produksi beras, naiknya pendapatan dan membaiknya nutrisi," katanya.

Ia mengatakan, sawah percontohan minapadi menghasilkan kenaikan panen padi dari rata-rata 6,5 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare dengan kualitas padi yang lebih baik sehingga petani dapat menjualnya sebagai "padi sehat".

"Penjualan ikan dapat mencapai sampai sekitar 42 juta per hektar dalam satu musim," katanya.

Inovasi minapadi menggunakan "pendekatan ekosistem" mlalui nol pestisida dan secara signifikan mengurangi tingkat penggunaan pupuk kimia.

"Amat menyenangkan untuk melihat bagaimana upaya mengenalkan minapadi yang dikombinasikan dengan teknik-teknik inovatif cukup baik hasilnya di Kabupaten Sleman," katanya.

Mark mengatakan, antusiasme dari para petani telah membuktikan keberhasilan dari minapadi ini.

"Kita telah berhasil tidak hanya menaikkan pendapatan, tetapi memelihara bahkan menaikkan pendapatan produksi beras dan memberikan masyarakat lokal sumber makanan yang penting untuk gizi yang lebih baik, keindahan alam minapdi juga menghidupkan tujuan agrowisata," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan baru ini telah menstimulasi aktivitas ekonomi yang sering diawali dengan inisiatif ibu dan anak-anak muda memproduksi berbagai produk inovatif bergizi dari olahan ikan dari industri mereka.

"Inovasi ini telah dibagikan ke wilayah Asia Pasifik dan sekitarnya. Perwakilan 15 mengara telah mengunjungi Kabupaten Sleman dan ditambah petani dari berbagai penjuru di Indonesia. Senua mengekpresikan keinginan untuk mereplikasi pendekatan minapadi yang dilakukan di sini," katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply