Menteri Siti Buka Gerakan Nasional Pemulihan DAS | IVoox Indonesia

May 7, 2025

Menteri Siti Buka Gerakan Nasional Pemulihan DAS

Menteri-Siti-Nurbaya-Baru-di-Masa-Jokowi-Indonesia-tak-Alami-Bencana-Asap-Nasional-doc.KemenLHK-ivoox.id_

IVOOX.id, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya membuka Peluncuran Gerakan Nasional Pemulihan DAS (Daerah Aliran Sungai. Saat ini, kondisi DAS sangat meprihatinkan.

Kerusakan DAS, kata Siti, membawa efek buruk bagi masyarakat. Salah satunya adalah banjir pada saat musim hujan, dan kekeringan di kemarau. Kata dia, apabila DAS dalam kondisi baik maka masalah itu diyakininya tidak akan terjadi. Penyebab kerusakan DAS ini sebagian besar karena perilaku buruk manusia. "Dalam hal ini bencananya ialah yang sebagian besar akibat perilaku manusia terhadap alam, seperti tanah longsor, banjir dan kekeringan," kata Siti dalam sambutannya di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (29/12/2018).

Siti yang politisi NasDem ini menerangkan, bencana-bencana hidrologis atau yang berkaitan dengan air, seakan sudah menjadi rutinitas saban tahun. Setiap mengalami musim banjir, tanah longsor. Kemudian, mengalami bencana kekeringan, kelangkaan air.

"Bencana itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa, rusaknya infrastruktur, kerugian finansial, dan bahkan menjadi penyebab penurunan kualitas hidup dan kualitas manusia," ujar dia.

Bahkan, lanjut dia, kerugian finansial bisa mencapai ratusan miliar. Tentunya angka sebesar itu tidak perlu dikeluarkan apabila DAS-nya sehat. DAS yang sehat ialah yang mampu menyimpan air sehingga tidak terjadi banjir di musim penghujan, dan mampu menyediakan air di musim kemarau.

"DAS-DAS kita saat ini sebagian tidak mampu menjalankan fungsi hidrologis tersebut. Di saat musim hujan ia tidak mampu menyimpan air menjadikan air tanah dan mata air di musim kemarau. Artinya DAS-DAS kita tidak dalam kondisi sehat," kata Siti.

Salah satu wujud rusaknya sebuah DAS ialah rusaknya Daerah Tangkapan Air (DTA) atau bagian hulunya. Banyak DAS bagian hulunya berupa lahan kritis atau tidak tertutup vegetasi sebagai mana semestinya.

Agar mampu menyerap dan meyimpan air, kata dia, DTA sebuah DAS harusnya berupa tutupan vegetasi hutan. Saat ini banyak DAS-DAS kita yang bagian hulunya gundul, atau digunakan untuk kegiatan pertanian semusim.

Menurut dia, solusi atas lahan kritis tentu saja Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) baik melalui upaya revegetasi maupun pembangunan-pembangunan sarana pencegah erosi-sedimentasi. RHL sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun. "Tetapi, rusaknya DTA masih belum berkurang dan bencana hidrologis tetap terjadi," ujar Siti.

Ia melanjutkan, hal itu karena ada faktor-faktor lain selain kritis DTA yang menjadi penyebab bencana hidrologis, akan tetapi setidaknya apabila DTA sebuah DAS sudah pulih vegetasinya semestinya fungsi DAS lebih membaik.

0 comments

    Leave a Reply