Menteri ESDM Akui Biaya Implementasi Teknologi Penyimpanan Karbon Masih Mahal

IVOOX.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, biaya untuk mengimplementasikan teknologi penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCS/CCUS) masih mahal. Hal itu kata dia menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mencapai target emisi nol bersih (net zero emission).
Arifin mengatakan eknologi penyimpan karbon ini diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam menekan jejak karbon negara yang dikenal sebagai salah satu penghasil emisi terbesar di dunia.
"Rencana implementasi CCS/CCUS sekarang masih mahal, tapi memang harus kita coba. sesuatu kalau baru dicoba kan memang mahal," ujar Arifin dalam siaran pers dikutip Selasa (6/8/2024).
Arifin mengatakan Indonesia memiliki 15 proyek CCS/CCUS yang masih dalam tahap studi/persiapan yang tersebar dari barat hingga timur Indonesia, yaitu terdiri dari proyek Tangguh EGR/CCUS, Abadi CCS, Sukowati CCUS/EOR, Gundih CCUS/EGR, Pilot Test CO2 Huff and Puff Jatibarang, Ramba CCUS/EOR, CO2 Huff and Puff Gemah, Sakakemang CCS, Arun CCS, Central Sumatera Basin CCS/CCUS Hubs, Kutai Basin CCS Hub, Asri Basin CCS/CCUS Hubs, CCU to Methanol RU V Balikpapan, East Kalimantan CCS/CCUS Study, dan Blue Ammonia + CCS Donggi Matindok.
Menurutnya biaya untuk menginjeksikan per ton CO2 pada proyek penyimpanan CO2 akan memakan biaya yang tidak sedikit, di antaranya adalah sebagai berikut, pertama Pemurnian Gas Alam, Gundih Jawa Timur dengan biaya USD43-53/ton CO2, dengan total 0,3 juta ton CO2 per tahun, investasi injeksi USD105 juta
Selanjutnya Produksi LNG Bintuni, Papua Barat, USD33/ton CO2. Total 2,5-3,3 juta ton CO2 per tahun, Investasi injeksi sebesar USD948 juta. Kemudian Produksi LNG di Masela, NTT, USD26/ton CO2, total 3,5 juta ton CO2 per tahun, investasi injeksi sebesar USD1,4 miliar.
"Terakhir ialah gasifikasi batu bara menjadi DME, Tanjung Enim Sumatera Selatan, USD50-55/ton CO2, total 3 juta ton CO2 per tahun dan investasi injeksi mencapai USD1,6 miliar," katanya.

0 comments