Mendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah di Natuna | IVoox Indonesia

May 13, 2025

Mendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah di Natuna

IMG-20190919-WA0006

IVOOX.Id, Kabupaten Natuna - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, meluncurkan program digitalisasi sekolah di salah satu pulau terluar Indonesia, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Rabu (18/9). Peluncuran program ini ditandai dengan pemberian bantuan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada sekolah dan gawai atau tablet kepada siswa.

Menurut Mendikbud program digitalisasi sekolah ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan sumber daya manusia menyongsong revolusi industri 4.0. Dalam arahan, kata Mendikbud, Presiden meminta semua Menteri, termasuk Mendikbud untuk memberikan perhatian terhadap daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) agar mendapatkan fasilitas-fasilitas pembangunan termasuk di bidang pendidikan. 

“Dua tahun yang lalu, Bapak Presiden Jokowi memberikan arahan supaya segera merealisasikan penggunaan TIK untuk mempercepat akses pelayanan pendidikan di wilayah-wilayah pinggiran. Sejak itulah, kita mulai merevitalisasi jaringan atau portal yang dimiliki Kemendkbud atau jaringan cyber terutama untuk portal bahan ajar yang sekarang disebut Rumah Belajar," ungkap Mendikbud. 

"Setelah 1,5 tahun lebih didandani, hari ini kita menyatakan siap untuk mulai merealisasikan program penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara besar-besaran yang dimulai dari wilayah pinggiran dan launchingnya di Kabupaten Natuna,” imbuh Muhadjir Effendy. 

Mendikbud berharap Kabupaten Natuna yang menjadi lokasi perdana peluncuran Program Digitalisasi Sekolah dapat menjadi contoh yang baik bagi sekolah-sekolah di kabupaten dan provinsi lainnya. "Mulai sekarang saya mohon kepada guru untuk mulai mempelajari dan menguasai materi yang tersedia di portal Kemendikbud, khususnya yang ada di dalam platform digital yaitu Rumah Belajar. Itu gratis tidak perlu membayar," jelasnya. 

Mendatang, Platform Rumah Belajar tidak sekedar menyediakan bahan belajar, tetapi bisa jadi tempat berinteraksi antara guru dengan siswa, guru dengan guru, siswa dengan siswa bahkan jika bisa dengan pihak yang lain. "Seperti Pak Bupati juga bisa terlibat di situ, Kapolres dan yang lainnya bisa memanfaatkan Rumah Belajar ini untuk berinteraksi dengan para siswa,” ungkap Mendikbud. 

Pada tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan bantuan sarana pembelajaran TIK dan tablet melalui anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja kepada 6.004 sekolah dan 692.212 siswa. Sedangkan melalui BOS Afirmasi untuk 30.277 sekolah dan 1.061.233 siswa. Di Kabupaten Natuna sendiri, Kemendikbud membagikan tablet kepada 1.142 siswa yang terdiri dari 508 siswa kelas 6, 303 siswa kelas 7 dan 331 kelas 10.

Selain itu, sarana pembelajaran TIK berupa PC-Server, laptop, LCD, router dan eksternal hardisk akan diberikan kepada 38 unit sekolah di Kabupaten Natuna, yang terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 SMA dan 1 SMK. “Sekarang baru sekitar 1,7 juta siswa dan 36 ribu sekolah. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa meningkatkan kebutuhan yang berlipat, sehingga saya harapkan dua sampai tiga tahun ke depan sekolah-sekolah kita, betul-betul sudah menggunakan platform digital untuk proses belajar mengajar dan mendukung proses belajar yang konvensional," terang Mendikbud. 

Ditegaskannya kembali, dengan digulirkannya platform digital ini bukan berarti proses belajar konvensional tidak berlaku, tetapi tetap penting. "Karena tatap muka antara siswa dengan guru masih menjadi cara yang paling baik. Cara yang paling tepat untuk mendidik anak terutama dalam rangka membentuk karakter siswa,” kata Mendikbud. 

Pada kesempatan yang sama, Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, mengapresiasi atas peluncuran digitalisasi sekolah di Kabupaten Natuna. “Semoga segala perhatian yang diberikan bagi kami dapat memberikan pengaruh positif bagi kami dalam menyelenggarakan program kerja di bidang pendidikan yang pada gilirannya akan membawa putra dan putri daerah menjadi SDM yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya. 

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud, Didik Suhardi mengatakan Program Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan baru yang memanfaatkan perkembangan TIK untuk mempermudah proses belajar mengajar. 

“Guru dan siswa makin mudah mengakses bahan ajar. Guru, siswa kepala sekolah dan unsur pendidikan juga bisa mengaksesnya. Selain itu, komunitas guru bisa bekerja sama membuat materi bahan ajar digital, membuat tes ujian harian secara bersama-sama dalam jaringan offline maupun ,online,” pungkas Sesjen Didik Suhardi.

0 comments

    Leave a Reply