Melemah Hingga Siang, Rupiah Potensi Ditutup Terdepresiasi

IVOOX.id, Jakarta - Bergerak melemah hingga siang ini, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini diperkirakan bergerak di area depresiasi.
"Pagi ini mata uang kuat Asia dolar Hong Kong dan dolar Singapura dibuka melemah terhadap US dolar yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (7/10).
Dari AS, data ekonomi Negeri Paman Sam yang diumumkan pada akhir pekan lalu melemah. Neraca perdagangan Agustus 2019 tercatat defisit yang melebar sebesar 54,9 miliar dolar AS dari 54 miliar dolar AS pada Agustus, dan lebih besar dibandingkan ekspektasi konsensus.
Dari pasar tenaga kerja, angka ketenagakerjaan non pertanian (nonfarm payroll) naik tetapi di bawah ekspektasi konsensus.
Merespons data yang melambat tersebut, ekspektasi bank sentral AS The Fed menurunkan suku bunganya pada pertemuan 29-30 Oktober 2019 mendatang semakin besar.
"Dengan data yang melemah ini the Fed akan cenderung melakukan kebijakan moneter yang lebih ekspansif," ujar Lana, dikutip Antara.
Pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) September lalu, The Fed menurunkan suku bunga untuk kedua kalinya di tahun ini.
Lana memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.130 per dolar AS hingga Rp14.170 per dolar AS.
Pada pukul 11.43 WIB Nilai tukar rupiah melemah 25 poin atau 0,18 persen ke level Rp14.163 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,03 persen atau 0,025 poin ke posisi 98,833.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.156 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.135 per dolar AS.

0 comments