LRT Jabodebek, Pemerintah Tanggapi Waktu Tunggu Evaluasi | IVoox Indonesia

June 18, 2025

LRT Jabodebek, Pemerintah Tanggapi Waktu Tunggu Evaluasi

LRT Jabodebek Jatimulya Denny-1
Light Rail Transit (LRT) Jabodebek saat melintas di Stasiun LRT Jabodebek Jatimulya, Bekasi, Kamis (13/7/2023). IVOOX/Denny Arya Putra

IVOOX.id - Menteri BUMN Eric Thohir memberikan tanggapan terkait sejumlah masalah yang dihadapi oleh LRT Jabodebek SEJAK pada 28 Agustus lalu. 

Salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah waktu tunggu yang mencapai satu jam, yang sebagian disebabkan oleh sejumlah insiden dalam operasionalnya.

Eric Thohir menjelaskan bahwa dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah harus melihatnya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Ia mengibaratkan bahwa seperti Wright Brothers di Amerika yang menciptakan pesawat terbang, tidak langsung terbang tanpa jatuh. Itu adalah proses yang harus dijalani.

"Kita harus bangga sebagai bangsa bahwa kita bisa. Salah satu pertemuan kemarin pada saat Belt and Road di China ketika saya mendampingkan Bapak Presiden, itu bersama pertemuan dengan negara Bangladesh, itu salah satunya mereka memerlukan juga gerbong-gerbong kereta api yang dibuat di Indonesia. Nah artinya apa? Tentu proses pembelajaran ini juga bisa menciptakan kita menjadi negara industri kuat di kereta api," kata Eric Thohir kepada IVOOX, Sabtu (28/10/2023) minggu lalu.

Eric Thohir juga menekankan pentingnya pengembangan dua ekosistem kereta, yakni kereta api biasa dengan kerja sama Jepang dan kereta cepat dengan China. Tujuannya adalah agar Indonesia dapat memproduksi kereta api sendiri di masa depan.

“Karena itu sekarang kita dorong ada 2 ekosistem, satu ekosistem yang selama ini kita bekerja sama dengan Jepang, kereta api biasa. Lalu juga ada ekosistem kereta cepat dengan China, tetapi ujungnya kita dapat apa? Yaitu kita harus bisa bikin kereta api itu sendiri ke depan. Nah ini yang kita dorong secara bersama,” ucapnya. 

Sebelumnya, LRT Jabodebek mengalami berbagai insiden, termasuk keterlambatan perjalanan pada hari pertama operasional akibat jarak waktu kedatangan antar kereta yang mencapai 20 menit. Hal ini disebabkan oleh frekuensi perjalanan dan keterbatasan jumlah kereta yang dioperasikan.

Selain itu, ada laporan tentang gangguan pada pintu kereta yang tidak dapat menutup dan padamnya listrik di Stasiun Halim. Terbaru, LRT Jabodebek bahkan membatalkan 28 perjalanan karena perawatan sejumlah sarana kereta api pada Rabu (18/10/2023).

0 comments

    Leave a Reply