Korsel dan Swiss Adalah Mitra Ekspor Tercepat Bagi Inggris
IVOOX.id, Jakarta - Swiss, Cina dan Korea Selatan adalah salah satu mitra ekspor yang tumbuh paling cepat di Inggris, menurut para peneliti Senin (23/4).
Pasar yang tumbuh paling cepat di Inggris adalah, dalam urutan menurun, Swiss, Cina, Arab Saudi, Hong Kong dan Korea Selatan, dengan ekspor Inggris ke lima negara ini senilai $ 71 miliar tahun lalu, sebuah studi oleh Wyelands Bank dan Global Trade Review, diterbitkan Senin, dinyatakan.
Laporan itu memperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan ekspor ke Swiss dan Cina adalah 3,6 persen per tahun hingga 2021 dan bisa mencapai 2,9 persen ke Arab Saudi pada periode yang sama.
Pertumbuhan ekspor ke Hong Kong dan Korea Selatan, sementara itu, bisa mencapai sekitar 1,2 persen per tahun hingga 2021, penelitian menunjukkan.
"Pertumbuhan yang diproyeksikan berarti bahwa pasar ini dapat menghasilkan tambahan $ 2,1 miliar setahun untuk ekspor Inggris," laporan yang ditugaskan oleh Wyelands Bank, yang dibentuk untuk membantu pertumbuhan usaha kecil dan menengah Inggris, kata.
Pada saat ketika AS sedang merundingkan hubungan perdagangan masa depannya dengan Uni Eropa (Uni Eropa) saat bersiap untuk meninggalkan blok ekonomi dan politik 28 negara, fokusnya adalah apakah U.K dapat bertahan dalam semacam serikat pabean.
Downing Street telah mengesampingkan keanggotaan tersebut, lebih memilih untuk dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan bebas dengan seluruh dunia, tetapi mayoritas anggota di majelis tinggi parlemen Inggris, House of Lords, telah menentang itu, memaksa perdebatan tentang masalah ini.
Sementara negara-negara yang tercantum di atas mungkin adalah pasar ekspor yang tumbuh paling cepat, mereka masih jauh di belakang tujuan tradisional negara untuk ekspor, dengan Eropa tetap menjadi mitra dagang terbesar untuk ekspor dengan pangsa 46,3 persen. Amerika Utara berikutnya dengan 17,2 persen, diikuti oleh Asia Pasifik (7 persen), Sub-Sahara Afrika (5,4 persen), Timur Tengah dan Afrika Utara (1,8 persen) dan Amerika Selatan (1,2 persen), kata laporan itu.
Wyelands memperkirakan bahwa ekspor ke kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh 3 persen per tahun hingga 2021 dan 0,5 persen setiap tahun ke Amerika Selatan, hingga 2021.
Laporan tersebut menyatakan bahwa ekonomi Inggris sangat tergantung pada perdagangan karena menyumbang 58 persen dari produk domestik bruto Inggris (PDB). "Ini menjadikan ekonomi Inggris sebagai salah satu yang paling terbuka di Kelompok 20 (ekonomi utama), dan lebih terbuka daripada China, Amerika dan Jepang," laporan itu mencatat.
Pada tahun 2016, barang-barang ekspor Inggris senilai $ 433,5 miliar dan barang-barang impor senilai $ 678,1 miliar.[dra]
0 comments