BNI Salurkan Kredit Rp439,46 Triliun
IVOOX.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) telah menyalurkan kredit sebesar Rp439,46 triliun di kuartal I 2018 atau mengalami pertumbuhan mencapai 10,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya diperiode yang sama yakni Rp396,52 triliun.
Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo menuturkan, pertumbuhan kredit BNI tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit di industri perbankan yang tercatat sebesar 8,2 persen per Februari 2018.
Kredit BNI yang tersalur sebesar Rp439,46 triliun pada Kuartal I 2018 tersebut dikontribusi oleh kredit korporasi sebesar Rp216,09 triliun atau tumbuh 10,9 persen.
Sedangkan untuk kredit segmen menengah dijaga dengan pertumbuhan konservatif yaitu 5,8 persen sebesar Rp3,66 triliun.
“Kredit segmen Kecil juga tumbuh baik yaitu 13,4 persen atau sebesar Rp57,73 triliun,” ungkap dia di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Dia mengungkapkan, untuk menjaga pertumbuhan kredit korporasi, Bank BNI menerapkan kebijakan penyaluran kredit antara lain pemberian kredit kepada high quality corporates baik BUMN maupun Perusahaan swasta utama (Major Player Private Corporates).
BNI juga hanya memberikan pembiayaan pada corporates cash flow generator, antara lain dengan memberikan pinjaman kepada operating company, bukan hanya kepada holding company. BNI juga selalu mengupayakan perbaikan proses pemberian kredit dengan semakin memperkuat kemampuan para industry specialist.
“Portofolio pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas BNI dalam menumbuhkan pinjaman pada segmen Korporasi, dimana pada kuartal I 2018, kredit infrastruktur tumbuh 15,3 persen (yoy), yang didominasi oleh pembiayaan proyek-proyek konstruksi dan jalan tol,” terang dia.
Adapun pada sektor kredit menengah, BNI mengupayakan strategi pertumbuhan yang selektif dan berkualitas melalui beberapa langkah inisiatif strategi seperti Supply Chain Financing, yaitu pemberian pembiayaan kepada debitur menengah yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan nasabah Korporasi BNI.
“Pembiayaan juga mempertimbangkan pada sektor yang merupakan competitive advantage daerah dimana nasabah menengah melakukan operasional usahanya,” tutur dia. (ava)
0 comments