Kenaikan Suku Bunga Picu Peralihan Dana dari Saham ke Obligasi

IVOOX.id, Jakarta - Adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia memberikan konsekuensi. Kenaikan tersebut turut memicu perpindahan dana dari pasar saham ke obligasi.
"Ketika suku bunga naik, imbal hasil obligasi cenderung akan meningkat sehingga diminati investor meskipun berdampak pada turunnya harga dari obligasi tersebut," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Di sisi lain, masih tingginya imbal hasil obligas AS turut memberikan sentimen negatifnya.
Namun demikian, cermati dan waspadai jika masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi kembali melemah.
Akhir pekan lalu, lanjut Reza, masih adanya pelemahan rupiah yang dibarengi dengan potensi kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat laju pasar obligasi dalam negeri kembali tertekan pada perdagangan.
"Pelaku pasar kembali melakukan aksi jualnya dan berimbas pada naiknya imbal hasil obligasi dalam negeri," ujarnya.
Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 7,56 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 7,49 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 4,80 bps.
Laju pasar obligasi cenderung turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 94,76% memiliki imbal hasil 6,88% atau naik 0,08 bps dari sebelumnya di harga 95,06% memiliki imbal hasil 6,81%.
Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 96,96% memiliki imbal hasil 7,80% atau naik 0,07 bps dari sehari sebelumnya di harga 97,63% memiliki imbal hasil 7,73%.
Pada Jumat (18/5/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,55 bps di level 113,00 dari sebelumnya di level 113,63.
Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,20 bps di level 106,84 dari sebelumnya di level 107,05.
Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,44% dari sebelumnya di level 7,21% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,06% dari sebelumnya di level 3,12% sehingga spread di level kisaran 437,8 bps lebih tinggi dari sebelumnya 418,2 bps.
Sedangkan pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 9,02%-9,05%.
Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,82%-9,95%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,96%-11,00%, dan pada rating BBB di kisaran 13,45%-13,75%. (jaw)

0 comments