Kenaikan Mendingin, Yield Treasury Acuan Hanya Beringsut Tipis | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Kenaikan Mendingin, Yield Treasury Acuan Hanya Beringsut Tipis

treasury

IVOOX.id, New York - Kenaikan imbal hasil Treasury jangka panjang mendingin pada hari Senin, dengan obligasi Treasury bertenor 10-tahun hanya sedikit menguat.

Hasil pada catatan Treasury 10-tahun benchmark turun kurang dari satu basis poin, turun menjadi 1,76% dalam perdagangan sore setelah menembus 1,8% pada hari sebelumnya. Hasil pada obligasi Treasury 30-tahun turun hampir tiga basis poin menjadi 2,087%. Hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga dan 1 basis poin sama dengan 0,01%.

Pergerakan pada hari Senin datang setelah kenaikan tajam untuk hasil, karena 10-tahun berakhir 2021 di 1,51%.

“Kita bisa melihat tempat berikutnya di mana kita benar-benar melihat beberapa resistensi hanya pada titik datar 2%. Itulah yang kami cari, selama beberapa bulan ke depan, untuk memudahkan jalan kami hingga 2%, ”kata John Luke Tyner, analis portofolio di Aptus Capital Advisors.

Imbal hasil jangka pendek memang naik pada hari Senin, dengan Treasury 2-tahun mendekati 0,9%.

Kenaikan imbal hasil tampaknya telah dipicu oleh Federal Reserve yang lebih agresif, yang telah mengisyaratkan bahwa mereka dapat mulai menaikkan suku bunga pada paruh pertama tahun ini. Stephen Isaacs, ketua komite investasi di Alvine Capital, mengatakan kepada "Squawk Box Europe" CNBC pada hari Senin bahwa The Fed telah "putus asa di belakang kurva" dalam pergerakannya pada kebijakan moneter.

Sidang pencalonan kembali Ketua Fed Jerome Powell di Senat dijadwalkan pukul 10 pagi ET pada hari Selasa. Sidang untuk pencalonan Gubernur Fed Lael Brainard untuk jabatan wakil ketua bank sentral akan berlangsung pada pukul 10 pagi ET pada hari Kamis.

Indeks harga konsumen bulan Desember akan dirilis pada pukul 8:30 pagi ET pada hari Rabu, dan indeks harga produsen bulan lalu dijadwalkan pada pukul Lelang diadakan pada hari Senin untuk $60 miliar tagihan 13-minggu dan $51 miliar tagihan 26-minggu.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply