Kemenkeu Catat Penerimaan Bea Cukai Rp 154,4 triliun per Juli 2024 | IVoox Indonesia

June 16, 2025

Kemenkeu Catat Penerimaan Bea Cukai Rp 154,4 triliun per Juli 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024). IVOOX.ID/Rinda Suherlina

IVOOX.id – Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara yang berasal dari bea dan cukai mencapai Rp 154,4 triliun atau setara 48,1% dari total target APBN 2024. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan bea dan cukai ini menunjukkan perkembangan yang bervariasi.

Menurutnya bea masuk tumbuh positif sebesar 2,1% atau Rp 29,0 triliun dikarenakan nilai impor yang meningkat. Penerimaan bea keluar juga mengalami pertumbuhan tinggi sebesar Rp9,3 triliun atau tumbuh 58,1% secara year on year (yoy).

“Kontribusi terbesar berasal dari tembaga yang tumbuh 928 persen. Namun, untuk sawit, penerimaan masih menurun 60 persen karena harga CPO (Crude Palm Oil) turun 5,9 persen year on year dari US$865 menjadi US$814 per ton, dan volume ekspor turun 15,48 persen dari 24,01 juta ton menjadi 20,29 juta ton,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (13/8/2024).

Selain itu kata dia penerimaan cukai juga mengalami pertumbuhan positif sebesar Rp 116,1 triliun atau sebesar 0,5% atau secara keseluruhan setara dengan 47,2% dari target APBN 2024.

Adapun pertumbuhan itu berasal dari penerimaan cukai hasil tembakau (HT) yang tumbuh sebesar 0,1%, cukai etil alkohol (EA) tumbuh sebesar 21,8%, serta cukai MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) tumbuh sebesar 10,6% berkat perubahan tarif dan peningkatan produksi.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani melaporkan penerimaan negara secara keseluruhan hingga Juli 2024 telah mencapai Rp 1.545,4 triliun atau 55,1% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya tren positif itu berasal dari penerimaan PPN dan PPnBM yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,34% secara bruto atau setara Rp 402,16 triliun, serta PBB dan pajak lainnya yang tumbuh sebesar 4,14% atau mencapai Rp 10,07 triliun.

“Sementara, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga masih terjaga baik. Kita mendapatkan Rp338 triliun yang artinya 68,7 persen dari target, dibandingkan dengan tahun lalu yang sangat tinggi karena PNBP dari SDA baik yang migas maupun non-migas,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply