Kemendikdasmen Luncurkan Program Kepemimpinan Sekolah untuk Percepat Kebutuhan Kepala Sekolah

IVOOX.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengakselerasi pemenuhan kebutuhan akan formasi kepala sekolah dengan meluncurkan Program Kepemimpinan Sekolah (PKS) untuk meningkatkan kualifikasi para guru sebagai calon kepala sekolah.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani mengatakan pihaknya menyusun PKS sebagai program terobosan guna meningkatkan pengelolaan ekosistem sekolah melalui peran kepala sekolah.
“Kami menyusun berbagai terobosan sebagai bentuk ikhtiar dalam mengelola ekosistem sekolah, salah satunya melalui Program Kepemimpinan Sekolah. Hal ini dikarenakan kebutuhan kepala sekolah di seluruh Indonesia masih sangat tinggi, dengan total mencapai 50.971 orang,” kata Dirjen GTKPG Kemendikdasmen Nunuk dalam kegiatan bertajuk Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (23/6/2025), dikutip dari Antara.
Terkait banyaknya kebutuhan akan formasi kepala sekolah tersebut, ia menjabarkan sejauh ini sebanyak 13.163 sekolah tidak memiliki kepala sekolah, sementara 26.909 sekolah belum memiliki kepala sekolah secara definitif sehingga hanya memiliki guru yang menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) kepala sekolah.
Jumlah itu, kata dia, ditambah dengan jumlah kepala sekolah yang akan pensiun pada tahun ini sebanyak 10.899.
Adapun provinsi yang membutuhkan formasi kepala sekolah terbanyak ialah Provinsi Jawa Barat karena sebanyak 7.490 sekolah masih belum memiliki kepala sekolah.
“Jadi ini bukan untuk diapresiasi, karena ini kurang kepala sekolah. Ini angka yang cukup mengkhawatirkan menurut saya jika ingin mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif. Kondisi ini menegaskan urgensinya percepatan penyiapan dan penugasan kepala sekolah melalui Program Kepemimpinan Sekolah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan PKS memastikan penugasan kepala sekolah dilakukan secara meritokrasi, akuntabel, dan kolaboratif.
Di samping itu, program itu juga menyiapkan calon kepala sekolah untuk menjadi agen transformasi pendidikan yang inklusif dan adaptif serta pemimpin dalam proses pembelajaran secara efektif.
Program Kepemimpinan Sekolah merupakan program baru yang diluncurkan sejak tahun 2025 untuk menggantikan Program Guru Penggerak (PGP) yang dihapus sejak 18 Maret 2025 melalui Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 14/M/2025.
Peluncuran program disambut antusias oleh sejumlah kepala daerah. Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, menilai program ini mencerminkan komitmen serius pemerintah pusat dalam memperkuat sistem pendidikan nasional. Ia menyebut program ini sejalan dengan visi Kabupaten Lahat untuk melahirkan kepala sekolah yang inovatif dan transformatif.
“Saya menyambut baik program ini karena mendukung cita-cita kami membentuk pemimpin sekolah yang siap melakukan perubahan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima ivoox.id Selasa (24/6/2025).
Senada, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan dukungannya terhadap program tersebut. Ia juga menyinggung terbitnya Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025 yang mengatur penugasan guru sebagai kepala sekolah. Menurutnya, program ini diharapkan mampu mencetak pemimpin pendidikan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga beretika dan bertanggung jawab.
“Semoga program ini bisa melahirkan pemimpin pendidikan yang bisa membawa perubahan positif, baik bagi sekolah maupun masyarakat,” katanya.
Dukungan dari pemerintah daerah lainnya juga mengalir. Di Kabupaten Tanah Bumbu, Sumaryono dari Dinas Pendidikan menyampaikan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus untuk pelatihan kepala sekolah sebagai bentuk kesiapan mendukung kebijakan baru. Kabupaten Hulu Sungai Tengah pun melakukan langkah serupa, di mana Kabid GTK Abdul Hadi menyebut pihaknya telah menyusun alokasi dana pelatihan kepala sekolah untuk tahun anggaran 2025.

0 comments