Keluarga Korban Lion Air Minta Pencarian Dilanjut

IVOOX.id, Jakarta - Belum ditemukannya jasad Moejiono (59) korban penumpang Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang Jawa Barat, membuat keluarga almarhum terus dirundung kesedihan.
Keluarga almarhum yang tinggal di RT 4 RW 1 Dusun Ambeng-Ambeng Desa Ngingas Kecamatan Waru itu berharap waktu pencarian para korban penumpang pesawat Lion Air diperpanjang, sampai ketemu jumlah semua penumpang yang ada.
"Kami berharap masa waktu pencarian korban pesawat Lion Air Registrasi Pesawat PK-LQP diperpanjang," kata Mardiem Nurrahmah (59) istri Moejiono Rabu (7/11/2018).
Dia menambahkan, dengan penambahan waktu masa pencarian semoga semua korban penumpang pesawat Lion Air tersebut berhasil ditemukan. Ia yakin semua keluarga korban berharap semua korban penumpang Lion air itu diketemukan.
"Sampai saat ini pihaknya disuruh menunggu di rumah nanti akan ada pemberitahuan dari tim Disaster Victim Identification (DVI)," tandasnya.
Mardiem mengaku, dengan perpanjangan masa pencarian semoga semua korban dan badan pesawat bisa ditemukan. Mardiem memuji kerja keras semua tim yang terlibat dalam pencarian korban pesawat Lion Air yang terjatuh di perairan Karawang Jawa Barat.
"Kami keluarga korban sangat hormat kerja keras semua tim yang terlibat dalam pencarian korban. Namun karena mungkin ada korban yang belum ditemukan alangkah baiknya kami mohon masa waktunya ditambah," terang Mardiem sambil mengusap air mata.
Mardiem menjelaskan, pada saat setelah kejadian pada tenggah malam Mardiem mengaku bermimpi bertemu dengan Moejiono. Dalam mimpinya Moejiono mengajak naik sepeda motor berboncengan dan berhenti di suatu tempat. Tempat tersebut sangat indah dan rindang dengan hawa yang sejuk.
"Mimpi tersebut saya artikan bahwa suami saya Insyaallah sudah berada di tempat yang diharapkan yakni surga. Karena sebelum pesawat take off berkirim WA dengan mengucapkan "Bismillah Tawakaltu Alallah," tutur dia.
Mardiem mengatakan, suaminya merupakan pegawai PT Ansuransi Harta Aman Pratama yang berdinas di Jakarta. Ke Pangkalpinang dalam rangka menjalankan tugas, sebagai tim audit investigasi.
"Suami tersayang saya itu bekerja di perusahaannya sejak tahun 2005. Setiap minggu pasti menyempatkan pulang untuk berkumpul bersama keluarga," pungkas ibu tiga anak itu

0 comments