October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ke Level Puncak 3 Bulan di Sesi Akhir 2019, Emas Cetak Kenaikan Tertinggi Satu Dekade

IVOOX.id, Jakarta - Logam mulia pada perdagangan terakhir 2019, Selasa (31/12), mencatat posisi tertinggi tiga bulan karena penurunan dolar, sehingga emas membukukan kenaikan tahunan terbesar dalam hampir satu dekade pada 2019, ketika perang dagang AS-China membuat para investor mencari pelabuhan yang aman dari kemungkinan resesi.

Emas melonjak 4% untuk Desember, dan di jalur untuk kenaikan bulanan terbesar sejak Agustus.

Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD1.519,41 per ounce pada pukul 01.37 WIB, setelah sebelumnya mencapai tingkat tertinggi tiga bulan di posisi USD1.525,20 per ounce, demikian laporan Reuters , di Bengaluru, Selasa (31/12) atau Rabu (1/1) dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,3% menjadi USD1.523,10 per ounce.

"Dengan emas mulai breakout , kita melihat banyak pedagang yang masuk. Mereka pikir ini adalah langkah selanjutnya," kata Michael Matousek, Kepala Trader U.S. Global Investors.

"Reli dalam emas dan ekuitas yang terkait dengan emas baru mulai meningkat...Berkonsolidasi selama enam tahun dan itu baru mulai breakout lagi."

Harga emas melambung lebih dari 18% pada 2019, ditetapkan untuk mencetak kenaikan tahunan terbesar sejak 2010. Perang perdagangan AS-China yang berlangsung selama berbulan-bulan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global, mendorong sejumlah bank sentral utama untuk melakukan pelonggaran kuantitatif, sebuah lingkungan yang sangat mendukung emas.

Presiden Donald Trump, Selasa, mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan Fase Pertama akan ditandatangani pada 15 Januari, meski investor tetap berhati-hati, menunggu detail perjanjian tersebut.

"Reli (emas) yang disaksikan dalam beberapa pekan terakhir kemungkinan besar akan berlanjut hingga 2020 meski ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu sedikit mereda," kata analis FXTM , Lukman Otunuga.

"Sikap kehati-hatian yang tersisa atas perkembangan perdagangan dan minimnya detail pada kesepakatan Fase 1 juga dapat merangsang minat untuk emas selama kuartal pertama 2020."

Mendukung emas di sesi itu adalah dolar AS yang lebih lemah, yang menyusut untuk sesi keempat beruntun.

Di tempat lain, palladium melejit lebih dari 53% pada 2019, menandainya sebagai salah satu yang berkinerja terbaik dalam aset komoditas untuk tahun ini.

Logam autocatalyst itu melesat 1,6% pada sesi ini menjadi USD1.938 per ounce dan meningkat sekitar 5% selama Desember.

Reli palladium dipicu oleh kekhawatiran bahwa pasokannya terbatas karena permintaan meningkat, mendorongnya untuk mendekati level USD2.000 per ounce.

Platinum naik 0,5% menjadi USD962,50 per ounce, setelah melonjak hampir 7% dalam sebulan. Logam itu dalam perjalanan menuju tahun terbaik sejak 2009.

Perak turun 0,4% menjadi USD17,85 per ounce, tetapi melambung 15% pada tahun ini.





0 comments

    Leave a Reply