Kasus Khashoggi: Kushner Ingin Trump Dukung Putra Mahkota Saudi

IVOOX.id, Jakarta - Menantu Trump Jared Kushner dilaporkan ingin agar Trump mendukung Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam kasus hilangnya jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Kushner berpendapat bahwa Mohammed bin Salman telah bertahan dari serangan kritik di masa lalu. Trump sebelumnya telah berjanji akan menjatuhkan konsekuensi “berat” jika kerajaan Saudi berada di balik kemungkinan dalam kasus Khashoggi.
Jared Kushner dilaporkan memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendukung Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman—meskipun ada bukti bahwa kerajaan Saudi terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dua minggu lalu.
Alasan Kushner? Bangsawan tersebut, yang juga dikenal sebagai MBS, telah bertahan melewati serangan kritik. Memang, meski mendalangi perang Arab Saudi di Yaman dan menculik Perdana Menteri Lebanon, namun MBS tetap menjadi pemimpin de facto negaranya, dan memiliki hubungan yang kuat dengan para pemimpin asing.
Berita menarik itu muncul dalam laporan New York Times pada Kamis (18/10), yang juga mencatat bahwa Riyadh berencana untuk menyalahkan seorang pejabat intelijen Saudi—Jenderal Ahmed al-Assiri, yang dekat dengan putra mahkota—atas kasus Khashoggi.
Sampai sekarang, masih belum jelas apa tepatnya yang terjadi pada jurnalis Saudi tersebut atau siapa yang bertanggung jawab. Tetapi beberapa laporan mengindikasikan bahwa Khashoggi dipukuli, dibunuh, dan dimutilasi setelah dibbunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Otoritas Turki sedang mencari jenazahnya di daerah hutan di luar Istanbul.
Trump mengatakan kepada para wartawan pada Kamis (18/10) sore, bahwa “tentu saja kelihatannya” Khashoggi sudah mati, dan berjanji akan menjatuhkan konsekuensi “berat” jika kerajaan Saudi berada di balik kemungkinan pembunuhan ini.
Kushner telah membina hubungan pribadi dengan MBS saat dia menjadi penasihat senior Gedung Putih untuk urusan Timur Tengah. Dia dan putra mahkota tersebut bahkan berkirim pesan di WhatsApp—sebuah aplikasi pesan terenkripsi. Karena kedekatannya dengan kerajaan Saudi, Kushner telah dengan sengaja berada di luar sorotan selama skandal itu.
TRUMP TIDAK MUNGKIN MENGHUKUM ARAB SAUDI
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Kamis (18/10), mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintah akan memberi Arab Saudi beberapa hari lagi untuk melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi pada Khashoggi.
Sangat diragukan bahwa investigasi tersebut akan dilakukan tanpa memihak, atau bahwa MBS—yang intelijen AS katakan tahu tentang rencana Khashoggi—akan bertanggung jawab.
Itu semua baik dan bagus untuk Trump, yang tidak menunjukkan minat yang nyata untuk menjatuhkan konsekuensi serius pada Riyadh.
Presiden itu telah mengatakan berulang kali bahwa dia tidak ingin mengambil tindakan apa pun yang dapat membahayakan penjualan senjata ke Riyadh, yang dapat mencapai $110 miliar. Terlebih lagi, dia telah menekankan bahwa Khashoggi tinggal di AS, tetapi bukan warga negara, oleh karena itu menunjukkan bahwa kepergiannya dan dugaan pembunuhan terhadapnya tidak pantas mendapat respons keras dari Amerika.
Namun, Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Kamis (18/10) menarik diri dari konferensi besar di Saudi yang dijadwalkan pada minggu depan—satu-satunya teguran resmi kepada Riyadh sejak hilangnya Khashoggi.
Itu artinya mungkin pemerintahan (Trump) akan mengubah arah dan mengambil langkah untuk menghukum Riyadh secara terbuka. Namun untuk saat ini, sepertinya itu tidak mungkin terjadi.
Keterangan foto utama: Jared Kushner dilaporkan ingin Presiden Donald Trump mendukung Arab Saudi, meskipun ada kemungkinan bahwa mereka terlibat dalam pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi. (Foto: Getty Images/Chip Somodevilla)

0 comments