Hadapi Ramadan, IKI Februari 2025 Masih Cerminkan Optimisme Industri | IVoox Indonesia

May 4, 2025

Hadapi Ramadan, IKI Februari 2025 Masih Cerminkan Optimisme Industri

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif (ANTARA/HO-Kemenperin)

IVOOX.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Februari 2025 masih terus menunjukkan ekspansi dengan mencapai 53,15. Posisi ini meningkat 0,05 poin dibandingkan Januari 2025 atau meningkat 0,59 poin dibandingkan dengan Februari tahun lalu.

“Meningkatnya IKI bulan Februari ini ditopang oleh terjadinya ekspansi 21 subsektor industri dengan kontribusi terhadap PDB Triwulan IV 2024 sebesar 97,7%,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif pada Rilis IKI Februari 2025 di Kementerian Perindustrian, Kamis (27/2/2025).

Menurut Febri peningkatan IKI bulan Februari ini dipengaruhi oleh ekspansinya seluruh variabel pembentuk IKI yaitu pesanan baru, produksi dan persediaan. 

Variabel pesanan baru mengalami ekspansi dengan peningkatan sebesar 1,83 poin dibanding bulan sebelumnya menjadi 54,57. Di sisi lain, variabel produksi tetap mengalami ekspansi sebesar 50,55, meskipun turun 2,84 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Demikian juga dengan persediaan yang tetap ekspansi sebesar 53,52, walau menurun 0,06 poin dibandingkan Januari 2025. 

"Perlambatan produksi dan persediaan tersebut dikarenakan belum optimalnya penyerapan persediaan produksi pada bulan Februari ini, sehingga perusahaan industri berhati-hati dalam menambah produksinya," katanya. 

Jika melihat daya beli masyarakat dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), pada bulan Januari 2025 terjadi sedikit penurunan 0,5 poin dibandingkan Desember 2024. 

Penurunan keyakinan konsumen pada Januari tersebut disebabkan adanya sedikit penurunan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE), meskipun persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat.

Apabila dilihat lebih detail, terjadi penurunan proporsi konsumsi terhadap pendapatan, terutama pada tingkat pengeluaran Rp 3,1-4 juta sebesar 70,9% di Januari 2025, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 72,8%. 

Di sisi lain, porsi pembayaran cicilan/utang terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada seluruh tingkat pengeluaran. Hal ini menunjukkan adanya perubahan preferensi konsumen untuk menahan konsumsi kepada pembayaran cicilan/utang yang tentu saja mempengaruhi penyerapan produk industri pengolahan di pasar.

"Subsektor dengan nilai IKI tertinggi pada Februari ini adalah Industri Peralatan Listrik dan Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply