KPK: 95 persen masyarakat ikut pemilu jika calon bagi-bagi duit | IVoox Indonesia

May 16, 2025

KPK: 95 persen masyarakat ikut pemilu jika calon bagi-bagi duit

peluncuran-kampanye-hajar-serangan-fajar-kpk-11
Ketua KPK Firli Bahuri (tengah) bersama Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kiri) dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kanan) saat menghadiri peluncuran Kampanye Hajar Serangan Fajar di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Jumat (14/7/2023). Kampanye tersebut sebagai antisipasi politik uang dalam kontestasi politik pada Pemilu 2023 sekaligus membangun kesadaran masyarakat agar dapat menolak pemberian uang/fasilitas/barang dari calon pemimpin dan tidak memilih partai/calon pemimpin yang masih menggunakan politik uang. ANTARA FOTO/Reno Esnir

IVOOX.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut 95 persen masyarakat akan berpatisipasi dalam pemilu jika calon pejabatnya banyak yang menyebarkan uang. Ini hasil kajian KPK di Pilkada Tahun 2018 lalu.

"Ternyata 95 persen masyarakat itu melihat, kalau milih orang itu yang banyak duitnya, yang banyak bagi-bagi duitnya," ucap Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana melalui siaran YouTube KPK RI, Jumat (14/07/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Wawan Wardiana pada saat acara peluncuran kampanye "Hajar Serangan Fajar" di KPK. KPK menilai fenomenan itu tidak sehat secara demokrasi.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua KPK Firli Bahuri, Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, serta sejumlah perwakilan dari partai politik. Tampak hadir Djarot Saiful Hidayat dan Bambang Wuryanto dari PDIP, Supriansa dari Golkar, serta Said Iqbal dari Partai Buruh.

"Inilah sesuatu yang kurang sehat sebetulnya disini. Ini adalah salah satu yang terjadi di masyarakat yang kita potret," ujarnya 

Memang, lanjut Wawan, modal sosial berupa popularitas calon atau paslon menjadi satu hal yang membuat masyarakat memilih.

"Tapi kalo kita lihat angkanya itu 95,5 persen, itu tidak lazim dalam dunia demokrasi," katanya.

0 comments

    Leave a Reply