Ini Kunci Dari Menkeu Sri, Agar Indonesia Menanjak Jadi Negara High Income... | IVoox Indonesia

September 18, 2025

Ini Kunci Dari Menkeu Sri, Agar Indonesia Menanjak Jadi Negara High Income...

sri mulyani

IVOOX.id, Jakarta - Lebih produktif, lebih inovatif, dan Lebih efisien adalah tiga kata kunci agar Indonesia bisa beranjak dari negara berpenghasilan menengah (middle income) ke berpenghasilan tinggi (high income).

Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam seminar nasional Transformasi Ekonomi untuk Indonesia Maju di Jakarta, Jumat (9/8). Menurut Sri, semua sumber daya sektor perekonomian harus dapat dimanfaatkan optimal untuk mendukung momentum pertumbuhan serta pemerataan ekonomi nasional.

Dia menuturkan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam menyusun bauran kebijakan selalu mempertimbangkan stabilitas serta momentum pertumbuhan ekonomi, termasuk instrumen kebijakan struktural yang berhubungan dengan investasi dan dunia usaha.

"Dari kebijakan fiskal, kontribusi kita untuk bisa meng-address isu-isu yang sifatnya fundamental," ujar Sri Mulyani, dikutip Antara.

"ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di atas 6,0 jauh lebih tinggi daripada banyak negara lain," ujar Sri Mulyani.

Faktor fundamental yang mempengaruhi tingginya ICOR itu, salah satunya akibat rendahnya kualitas sumber daya manusia.

"Kebijakan fiskal untuk menangani masalah itu adalah melalui belanja di sektor pendidikan maupun kualitas belanjanya," ungkap Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Dalam hal pemerataan pembangunan infrastruktur, lanjut dia, pemerintah tidak bisa hanya bergantung kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melainkan juga melalui skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Public Private Partnership (PPP).

“Instrumen fiskal sudah sangat banyak untuk menarik perhatian badan usaha swasta, termasuk Viability Gap Fund, Project Development Facility (PDF), dan availability payment. Ini supaya badan usaha swasta tertarik dan membiayai infrastruktur sesuai appetite risikonya masing-masing, sebab pendanaan infrastruktur butuh jangka panjang dan kepastian dari sisi kontrak,” papar Sri Mulyani.

0 comments

    Leave a Reply